Rabu 18 Apr 2018 09:18 WIB

Disney Sanggah Pemotongan Avengers: Infinity War

Cerita Avengers ketiga itu akan tetap utuh untuk ditonton masyarakat Indonesia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Film Avengers: Infinity War.
Foto: dok Marvel Studios
Film Avengers: Infinity War.

REPUBLIKA.CO.ID,  LOS ANGELES -- Publik Indonesia geger setelah beredar kabar Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia memotong tujuh menit film Avengers: Infinity War. Kabar tersebut dibantah langsung oleh Walt Disney Studios sebagai perusahaan induk. Disney mengatakan pemotongan itu tidak terjadi sama sekali. Cerita Avengers ketiga itu akan tetap utuh untuk ditonton oleh mata masyarakat Indonesia.

Pada hari Senin (16/4), juru bicara Disney menginformasikan kepada The Wrap, laporan itu tidak akurat. Ada kesalahan dalam jangka waktu yang dilaporkan untuk versi film di Indonesia.

Sejarah film-film Disney yang dipotong atau disensor di negara-negara tertentu memang sempat terjadi. Di Cina, Pirates ofthe Caribbean: Dead Man's Chest ditolak rilis pada tahun 2006, sementara sekuel tahun 2007 At World End dirilis di Cina, penonton di sana mendapat versi tanpa karakter bajak laut Chow Yun Fat, Sao Feng. Namun, setelah polemik itu, waralaba Pirates telah menjadi seri populer di Cina, dengan film tahun lalu Dead Men Tell No Tales mendapatkan premier dunia di Shanghai.

Baru-baru ini, potongan audio Black Panther di India dihilangkan sedikit. Bagian itu terdapat pada adegan di mana karakter Winston Duke, M'Baku, meneriakkan nama dewa Hindu Hanuman. Seruan perang itu dihapus dari potongan dengan audio yang sedikit memudar.

Sedangkan dalam kasus di Indonesia ini hanya terjadi kesalahan pemahaman. Semua cerita pahlawan super melawan Thanos akan tampil utuh. Indonesia pun adalah salah satu dari segelintir kecil negara yang mendapatkan penayangan Avengers: Infinity War pada 25 April. Sedangkan beberapa negara lainnya, termasuk Amerika baru akan tayang dua hari kemudian, 27 April.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement