REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kepala Muslim Cult di Rumania, Mufti Muurat Iusuf, mengatakan Rumania adalah model dunia dalam hal kebebasan beragama dan ketaatan terhadap pengakuan dan hak budaya dari minoritas masing-masing. Hal itu disampaikannya saat menghadiri The World Muslim Minorities Summit atau KTT Minoritas Muslim Dunia di Istanbul, Turki yang berlangsung pada 16-19 April.
Pada kesempatan tersebut, pemimpin agama terkemuka dari Rumania ini mengatakan kebijakan negara Rumania mengenai ketaatan terhadap hak-hak komunitas agama minoritas, termasuk Muslim dapat dianggap sebagai sebuah model bagi dunia.
"Saya berpendapat minoritas Muslim adalah komunitas pengakuan yang dihormati, dengan status yang jelas, yang berdiri sesuai dengan keberadaannya yang berumur 900 tahun di wilayah tanah air kita, Rumania," kata Mufti Muurat, dilansir di Stiripesurse, Rabu (18/4).
Dis mengatakan di Rumania, hak-hak budaya dan pengakuan umat Islam dihormati dan karena itu dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan ajaran dasar. Hal itu dimulai dengan pengakuan dan hari libur hingga diizinkannya azan dari menara masjid. Pengakuan tersebut, menurutnya, bukan hal yang kecil mengingat ada negara-negara di Eropa di mana tradisi ini tidak diperbolehkan
Mufti Muurat mengatakan komunitas kuat sebanyak 66.700 yang diwakilinya dilayani oleh 60 imam di 78 tempat ibadah. Sebagian besar mereka terletak di kabupaten Constanta, Tulcea, Braila dan Galati.
Menurutnya, para ulama dilatih di Sekolah Tinggi Teologi Muslim di kota timur Medgidia. Sedangkan sebanyak 25 guru yang sebagian besar dari mereka merupakan di antara imam-imam, mengajarkan soal keimanan di sekolah-sekolah.
The World Muslim Minorities Summit di Istanbul itu dihadiri 250 ulama Muslim senior dari 120 negara dari Eropa, Afrika, Asia, Amerika Utara dan Selatan, Australia dan India. Acara tersebut dibuka pada Senin di Istana Dolmabahce di Istanbul, di hadapan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Binali Yildirim.