Rabu 18 Apr 2018 13:23 WIB

Hafal Alquran 30 Juz, Nilai Plus di Penerimaan Anggota Polri

Polisi dengan kecakapan aspek agama tersebut pun dinilai dapat mendukung tugas Polri.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
As SDM Polri Inspektur Jenderal Polisi Arief Sulistyanto saat memberikan keterangan pers terkait penerimaan Polri, Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (18/4).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
As SDM Polri Inspektur Jenderal Polisi Arief Sulistyanto saat memberikan keterangan pers terkait penerimaan Polri, Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses seleksi calon anggota Polri baik melalui jalur Tamtama, Bintara maupun Perwira (Akademi Kepolisian) masih berlangsung. Dengan menghafal Alquran 30 juz, disebut dapat memberikan tambahan poin bagi calon anggota Polri di sejumlah Sekolah Polisi Negara (SPN).

Mengenai kabar tersebut, Asisten Sumber Daya Manusia Polri Inspektur Jenderal Polisi Arief Sulistyanto menjelaskan, hafal Alquran memang tidak serta merta dapat meloloskan calon peserta didik menjadi anggota Polri. Namun, hal tersebut bisa menjadi poin pendukung diterimanya peserta didik yang akan menjalani pelatihan menjadi anggota Polri tersebut. "Kalau ada prestasi itu, jadi nilai tambah," kata Arief di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (18/4).

Hafal Alquran 30 juz merupakan salah satu nilai lebih dalam aspek keagamaan. Arief menjelaskan, tugas Polri adalah masuk ke dalam seluruh segmen maupun komunitas di masyarakat, termasuk kelompok keagaamaan. Sehingga, polisi dengan kecakapan aspek agama tersebut pun dinilai dapat mendukung tugas Polri masuk ke dalam masyarakat di masa mendatang. "Ini dalam rangka menyemangati," kata Arief.

Kendati menjadi nilai lebih, Arief menegaskan, syarat utama menjadi anggota Polri tetap harus dipenuhi. Syarat administratif seperti tinggi badan, kesehatan fisik, kemampuan jasmani, psikologi, serta sejumlah uji kompetensi juga tetap harus dipenuhi oleh calon anggota Polri.

Polri membuka tiga jalur untuk menjadi anggota, yakni Tamtama dengan pangkat kelulusan Bhayangkara dua, Bintara dengan pangkat kelulusan Brigadir dua dan Perwira dengan pangkat kelulusan Inspektur dua. Jumlah kuota Tamtama sebanyak 300 peserta. Sedangkan, Bintara sebanyak 7.900 polisi tugas umum dan 500 polisi tugas khusus. Sementara, perwira menerima sebanyak 250 peserta.

Peserta pendidikan Tamtama akan menjalani pendidikan di Pusat Pendidikan Brimob Watukosek, Jawa Timur. Sedangkan untuk Bintara akan menjalani pendidikan di Sekolah Pendidikan Polisi (SPN) yang ada di polda-polda. Sedangkan untuk perwira akan menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian, Semarang.

Tahun ini, jumlah pendaftar Tamtama sebanyak 12.477 peserta. Sedangkan pendaftar Bintara Umum sebanyak 127.029 peserta. Lalu pendaftar Bintara khusus sebanyak 5.817 yang terbagi dalam Bintara TI, musik, kimia, pelayaran dan penerbangan. Sementara Taruna Akpol sebanyak 13.406 peserta. Bila dibandingkan dengan kuota yang diterima, maka dalam menjadi anggota polisi ini rasionya adalah 1:11.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement