Rabu 18 Apr 2018 15:49 WIB

Kemenag Masih Kaji Pemotongan Gaji ASN untuk Zakat

Kemenag tak mau tergesa-gesa soal zakat ASN.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko
Gedung Kemenag
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gedung Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Agama (Kemenag) masih mengkaji aturan dan norma hukum terkait rencana pemotongan gaji pegawai negeri sipil (PNS) untuk zakat.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, aturan norma hukum positif masalah ini masih dikaji.

"Karena ini kan menyangkut mekanisme penyisihan penghasilan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk zakat. Jadi, harus didalami hukum administrasi negara,"ujarnya saat ditemui usaikonferensi perspenandatanganan Revisi surat keputusan bersama (SKB) tiga Menteri Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2018, di Jakarta Pusat, Rabu (18/4).

Kedua, kata dia, persoalan ini ditinjau dari hukum Islam atau pendekatan syar'inya harus di dalami. Karena itu, masalah ini sedang dikaji.Namun, pihaknya tidak menetapkan target secara khusus kapan kajian ini bisa selesai.

"Kami ingin secepat mungkin tetapi tidak boleh tergesa-gesa," katanya.

Sebelumnya, sedang mempersiapkan Peraturan Presiden (Perpres) yang akan mengatur pungutan zakat sebesar 2,5 persen dari gaji ASN Muslim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement