Rabu 18 Apr 2018 15:53 WIB

Pengaruh Islam dalam Kehidupan Bernegara Gabon

Penyebaran Islam di Gabon dilakukan melalui dua pintu utama.

Salah satu sudut kota Libreville, ibukota Gabon
Salah satu sudut kota Libreville, ibukota Gabon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam telah hadir di negara ini sejak abad ke-12 silam. Ketika itu, terjadi penyebaran Islam yang cukup gencar di kawasan Afrika Barat melalui peran suku Barber. Mereka sangat gigih dalam berdakwah kendati harus melintasi Gurun Sahara dan Sahel.

Mereka berdakwah kepada penduduk asli Afrika sambil berdagang garam dan kebutuhan pokok lain untuk ditukar dengan gading, budak, dan emas. Para pedagang Muslim yang datang ke Afrika Barat bukan untuk memurtadkan, melainkan mempraktikkan ajaran Islam dan menarik simpati penduduk ataupun pemerintah setempat hingga menjadikan mereka sebagai penasihat.

Penyebaran Islam di Gabon dilakukan melalui dua pintu utama. Pertama dari timur, yakni melalui Lautan Hindia. Kedua, dari arah utara melalui padang pasir yang kering dan tandus. Dari dua jalur utama itulah, Islam tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat asli.

Masuknya Islam ke Gabon bersamaan dengan gelombang masuknya Islam ke Mali, Nigeria, Senegal, Gambia, dan Guinea. Di sini, suku Fulani memegang peranan sangat besar dalam mengislamkan sebagian masyarakat Gabon.

Saat ini, jumlah pemeluk Islam di Gabon sekitar satu persen dari total populasi sebanyak 1,4 juta jiwa atau 14 ribu. Mereka terdiri atas suku Fulani (Fulbe), Hausa, Wolof, Soninke, dan Arab. Meskipun hanya minoritas, sebagaimana diuraikan dalam laman state.gov, umat Muslim Gabon mempunyai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan bernegara.

Pada kenyataannya, Islam dipraktikkan oleh 1,2 persen penduduk Gabon.  Sebagian dari mereka adalah orang asing yang berasal dari negara-negara tetangga di Afrika Barat dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, antara lain Senegal, Gambia, Guinea, Niger, Nigeria, Mali, Burkina Faso, dan Pantai Gading. 

sumber : Islam Digest Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement