REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penulis Stan Lee menggugat mantan manajernya karena dugaan penipuan. Lee yang dikenal karena menciptakan sederet komik pahlawan super itu geram dengan kelakuan tergugat yang tidak bisa diterima.
Sosok penting dalam semesta Marvel tersebut telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles. Mantan manajer Lee, Jerardo Olivarez, dilaporkan mengambil alih urusan profesional dan keuangan Lee tanpa sepengetahuannya.
Tindakan tak bertanggung jawab itu berlangsung selama periode kesedihan mendalam yang dialami Lee pada akhir 2017 silam. Saat itu, Lee yang berusia 95 tahun tengah berduka karena sang istri, Joan B Lee, meninggal dunia.
Bukannya berbelasungkawa, Olivarez justru memanfaatkan kesempatan dan menyalahgunakan untuk keuntungan pribadi. Beberapa di antaranya, dia memecat begitu saja bankir dan pengacara yang sudah lama bekerja kepada Lee.
Selain itu, Olivarez juga mentransfer 4,6 juta dolar AS dari rekening bank Lee tanpa otorisasi. Tuduhan lain adalah pembelian kondominium West Hollywood seharga 850 ribu dolar AS dan hilangnya dana sebesar 1,4 juta dolar AS.
Lee, yang menciptakan pahlawan super Spider-Man, Iron Man, dan X-Men, menuntut pengembalian seluruh uang yang diambil. Namun, dari seluruh pelanggaran, ada satu perbuatan Olivarez yang cukup aneh dan menyeramkan.
Dokumen gugatan menyebutkan Olivarez pernah menginstruksikan perawat pribadi mengambil darah Lee yang kemudian dijual seharga ribuan dolar. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Keya Morgan, sahabat keluarga Lee.
"Ada toko-toko di Las Vegas yang menjual darah Stan Lee. Mereka menyelipkannya di dalam buku komik Black Panther dan masing-masing dijual seharga 500 dolar AS," ujar Morgan, dikutip dari laman Radar Online.