Rabu 18 Apr 2018 17:32 WIB

Diguncang Gempa, Sejumlah Bangunan di Banjarnegara Rusak

Sejumlah bangunan mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 4,4 SR.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Bayu Hermawan
Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengalami gempabumi berkekuatan 4,4 pada skala richter (SR) pada Rabu (18/4) pukul 13.28 WIB. Kepala BPBD Kabupaten Banjarnegara Arief Rahman mengatakan beberapa bangunan terdampak gempabumi mengalami kerusakan  di beberapa wilayahnya.

"Yang paling terdampak adalah wilayah Desa Kertosari kecamatan Kali Bening, Kabupaten Banjarnegara," ujar Arief saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (18/4). Ia mengatakan saat ini pihaknya beserta relawan sedang melakukan evaluasi di lapangan, dan juga terkendala sinyal sehingga mengganggu komunikasi.

Arief mengatakan, bangunan berupa rumah, sekolah, dan masjid pada tiga RT dengan jumlah penduduk 136 KK mengalami kerusakan. "Sementara itu dulu yang bisa kami sampaikan," katanya.

Humas Basarnas Jawa Tengah, Zulhawary Agustianto juga mengatakan, satu orang yang meninggal akibat bencana ini adalah Asep (10), warga Desa Kertosari Kecamatan Kalibening. "Saat ini jenazah dibawa Puskesmas Kalibening," ucapnya.

Zulhawary mengatakan, korban lainnya, tercatat korban luka parah sebanyak tiga orang dan korban luka ringan sebanyak 25 orang. "Ibu hamil juga tercatat ada sebanyak empat orang, dan warga yang mengalami syok ada sebanyak dua orang," ujarnya.

Ia merinci, ada sebanyak satu unit rumah roboh, satu unit sekolah SMK N 2 Kalibening dimana yang ambruk adalah tiga kelas atap genting dan satu unit mushola. "Tembok bagian belakang kelas juga rubuh disebabkan guncangan gempa tersebut," katanya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pusat gempa di darat pada kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen. Gempa tersebut juga tidak berpotensi tsunami.

"BMKG melaporkan lokasi pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal. Awalnya dilaporkan gempa kekuatan 4,2 SR dengan kedalaman 10 km namun direvisi 4,4 SR kedalaman 4 km," kata Sutopo dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (18/4).

Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang terhadap pemberitaan mengenai bencana gempa ini. "Dan juga untuk tidak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. BMKG melaporkan hingga saat ini belum ada gempa susulan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement