Rabu 18 Apr 2018 20:24 WIB

Libur Lebaran Bertambah, Apindo: Itu Turunkan Produktivitas

Menghadapi panjangnya libur, perusahaan bisa berunding dengan serikat pekerja.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi buruh pabrik
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Ilustrasi buruh pabrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan pemerintah untuk menambah libur lebaran tahun ini tidak sejalan dengan upaya peningkatan produktivitas. Padahal upah pekerja terus mengalami kenaikan.

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Harijanto mengatakan, dalam menghadapi panjangnya libur lebaran, pihak swasta dalam hal ini perusahaan bisa berunding dengan Serikat Pekerja. "Karena ini menyangkut komitmen delivery yang sudah direncanakan dengan pembeli sejak awal," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (18/4).

Untuk diketahui, pemerintah menetapkan adanya tambahan dua hari untuk libur Lebaran tahun ini. Itu artinya, hari efektif kerja baru kembali normal pada Senin (25/6).

Pemerintah menetapkan tambahan cuti bersama pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini sebanyak dua hari setelah Lebaran, sehingga total libur Lebaran mencapai sembilan hari. "Hari Rabu sampai Ahad depannya lagi, hari Senin-nya baru masuk kerja," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Rabu (18/4). Artinya, libur Idul Fitri akan dimulai sejak tanggal 13 Juni hingga 20 Juni 2018.

Surat Keputusan Bersama ini pun ditandatangani hari ini. Penambahan hari libur diharapkan dapat menjadi salah satu upaya mengurai kemacetan yang terjadi pada arus mudik maupun balik.

Selain memberi tambahan hari libur, pemerintah tahun ini juga memberi izin pengajuan cuti bagi pegawai negeri sipil (PNS) setelah Lebaran. "Cuti, tapi akan mengurangi jatah cutinya," ujar dia.

Ia menambahkan, tunjangan hari raya (THR) bagi PNS diharapkan bisa disalurkan sebelum Lebaran. Dengan begitu, pemanfaatan THR bisa lebih besar bagi para penerima. "Kita berharap jauh sebelum Lebaran, dua pekan kita harapkan turun," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement