REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono menyatakan, organisasi yang dipimpinnya menatap tantangan-tantangan yang semakin berat ke depan. Namun, ia menegaskan PSSI siap untuk itu.
Joko menyampaikan hal itu pada perayaan ulang tahun PSSI ke-88 di Lapangan ABC Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu(18/4) malam. PSSI menginjak usia ke-88 tahun tepatnya pada Kamis, 19 April 2018.
"PSSI menyadari tantangan besar ke depan terutama terkait harapan publik yang menginginkan prestasi terbaik dari sepak bola Indonesia," ujar Joko.
Demi menaklukkan segala rintangan, Joko menyebut PSSI memerlukan kerja sama dari semua pemangku kepentingan persepakbolaan nasional. Mulai dari pengurus PSSI, pemain, pelatih, para pendukung hingga masyarakat pencinta sepak bola.
Sokongan nyata dari semua pihak diyakini membuat PSSI semakin tangguh mengarungi samudera menuju daratan penuh prestasi.
"PSSI ingin menyongsong usia yang baru dengan optimisme," kata Joko.
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria menambahkan, tantangan utama yang dihadapi PSSI pada usianya yang ke-88 adalah membangun sebuah fondasi pembinaan sepak bola yang kuat. Menurut Tisha, itu tidak mudah. Sebab, demi menunaikan itu, persepakbolaan Indonesia mesti benar-benar merombak hal-hal yang paling mendasar.
"Selama ini PSSI harus benar-benar bekerja keras dari tingkat paling dasar dalam pembinaan sepak bola yaitu instruktur pelatih. Kami bahkan belum memulai dari pemain dan pelatih. Inilah yang membuat sepak bola Indonesia tertinggal dari negara-negara lain," kata dia.
Tisha pun mengungkapkan permasalahan lain yang harus dituntaskan yakni perihal wasit yang juga harus dibenahi dari sisi instruktur wasit. Untuk itu, dia berharap publik sepak bola nasional untuk memberikan waktu dan kepercayaan bagi PSSI untuk terus bekerja demi membangkitkan sepak bola nasional.
"Yakinlah sepak bola kita saat ini berada di jalur yang benar dan kita harus bersabar karenanya. PSSI memang memulai lagi dari bawah tetapi ke depan akan terus bertumbuh dewasa. Saya yakin yang sabar pasti akan menang," tutur Tisha.
PSSI didirikan oleh Soeratin Sosrosoegondo pada 19 April 1930. Setelah 88 tahun berdiri, PSSI sudah mempersembahkan sedit-dikitnya 20 gelar untuk Indonesia baik dari timnas senior maupun kelompok umur.
PSSI merayakan hari lahir ke-88 dengan sederhana. Bertempat di Lapangan ABC Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, PSSI mengisi peringatan itu dengan mengadakan pertandingan sepak bola, musik, pelepasan lampion, dan pemotongan tumpeng.
Acara tersebut turut dihadiri oleh para legenda timnas Indonesia, awak media peliput PSSI, dan seluruh pengurus PSSI.