Kamis 19 Apr 2018 11:33 WIB

Menteri BUMN Bagikan Telur Asin ke Petani Karawang

Telur batik ini adalah produk binaan PKBL PT Pupuk Kujang, Cikampek

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri BUMN Rini Sumarno, diserbu petani dan warga Desa Lemah Duhur, Kecamatan Tempuran, Karawang, saat membagikan telor asin batik, Kamis (19/4).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Menteri BUMN Rini Sumarno, diserbu petani dan warga Desa Lemah Duhur, Kecamatan Tempuran, Karawang, saat membagikan telor asin batik, Kamis (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG-- Menteri BUMN Rini Sumarno, mendadak membagikan telur asin batik, di Desa Lemah Duhur, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jabar. Telur batik tersebut, merupakan produk binaan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) PT Pupuk Kujang Cikampek.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, menteri Rini sangat cekatan membagikan telur batik khas Karawang tersebut. Bahkan, Rini tak segan meletakan keranjang telurnya di atas kepala. Sontak saja, petani setempat sangat antusias saat Menteri Rini membagi-bagikan telur tersebut. "Ada 400 telur batik yang saya beli untuk dibagikan ke masyarakat," ujar Rini, Kamis (19/4).

photo
Menteri BUMN Rini Sumarno, diserbu petani dan warga Desa Lemah Duhur, Kecamatan Tempuran, Karawang, saat membagikan telur asin batik, Kamis (19/4)

Aktivitas ini, sangat menghibur petani setempat. Tak hanya membagikan telur batik, Rini juga banyak diminta untuk swafoto. Bahkan, sesi swafoto ini cukup menyita perhatian dan waktu.

Sementara itu, Suhara Iskandar, pelaku usaha telor asin batik, mengatakan, pada hari ini dia membawa 1.000 telor asin. Sebanyak 400 di antaranya diborong sama Menteri BUMN. Adapun harganya Rp 8.000 per butirnya. "Saya sudah jadi mitra Pupuk Kujang sejak setahun terakhir," ujarnya.

photo
Menteri BUMN Rini Sumarno, diserbu petani dan warga Desa Lemah Duhur, Kecamatan Tempuran, Karawang, saat membagikan telur asin batik, Kamis (19/4).

Menurut Suhara, telur asin ini sangat berbeda. Karena, telur asin ini sebelum dibatik, dibakar terlebih dahulu. Adapun pembatikannya, menggunakan sistem double tape. Sedangkan pola batiknya beragam. Ada padi, daun dan bunga. Setelah dibatik, telur asin ini akan dioven.

Dengan pengovenan ini, akan terlihat hasilnya. Telur yang ditutup double tape akan berwarna cokelat. Sedangkan, yang tidak ada double tape-nya warnanya seperti aslinya yaitu hijau toska. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement