Kamis 19 Apr 2018 15:16 WIB

Arogansi Neymar

Ia bermain poker sambil saksikan laga PSG vs Monaco lewat layar televisi di Brasil

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Budi Raharjo
Neymar
Foto: AP Photo/Kamil Zihnioglu
Neymar

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS ––Paris Saint-Germain (PSG) telah memastikan gelar Ligue 1 musim 2017/2018 setelah menggilas AS Monaco, akhir pekan lalu. Gelar itu merupakan pencapaian ketujuh tim Ibu Kota Prancis tersebut setelah absen musim lalu.

Di tengah euforia selebrasi PSG tersebut tersirat satu kabar kurang sedap yang bersumber dari sang megabintang Neymar. Pesepak bola asal Brasil itu tidak bersama PSG di Paris karena sedang menjalani masa pemulihan dari cedera. Neymar disebut menunjukkan perilaku kurang baik seusai memposting foto dirinya tengah bermain poker sambil menyaksikan laga PSG kontra Monaco lewat layar televisi di Brasil.

"Bagaimana dia bisa mengaku sebagai pemimpin? Terlebih, dia menyaksikan itu ketika sedang bermain poker. Dia sudah meludahi PSG," kata Christophe Dugarry, seperti dikutip ESPN, Rabu (18/4).

Mantan bintang Bordeaux itu menambahkan, sikap Neymar juga acap kali membuat PSG gagal mencapai ambisinya di Liga Champions. Dugarry mengaku tak tahan melihat polah tingkah mantan pemain Barcelona tersebut. "Saya tidak tahan dengan dirinya, pemain yang selalu mementingkan diri sen diri karena sepak bola bermain secara tim. Sementara, orang masih percaya PSG bisa juara Liga Cham pions dengan sikap seperti itu," ujar pria berusia 46 tahun itu.

Neymar mengaku sangat menyesal tak bisa berada di tengah-tengah rekan setimnya ketika merayakan gelar Ligue 1 akhir pekan lalu. "Sangat senang melihat hasil yang diperoleh PSG. Memenangkan gelar dan saya tak bisa berada di sana," ujar pesepak bola berusia 26 tahun itu. Neymar belum bisa memastikan kapan kembali merumput bersama PSG. Ia masih harus menjalani pemeriksaan pada 17 Mei mendatang.

Kehadiran sosok Neymar di PSG pada musim panas 2017 lalu memang bak raja Babilonia, Namrud, yang begitu sombong. Didatangkan dengan mahar sebesar 222 juta euro atau setara dengan Rp 3,4 triliun, Neymar menyegel dirinya selalu menjadi prioritas pelatih Unai Emery di skuat Les Parisiens.

Kehebatannya menggiring bola dan aksi individunya di lapangan memang membuat ribuan pasang mata terperangah. Namun, parade sirkus yang dipertontonkan Neymar tak cukup memuaskan dahaga para pendukung yang menginginkan gelar Liga Champions. Akhirnya, ia berbaring di meja operasi karena cedera patah tulang kaki di pertandingan melawan Marseille.

Hitung saja berapa perilaku arogan yang diper buat oleh pemain bernama lengkap Neymar da Silva Santos Junior itu ketika berseragam PSG dari mulai perselisihan dengan Edinson Cavani ketika meng ambil eksekusi penalti dan pesta ulang tahun mewah di Kota Paris.

Duggary menjadi satu-satunya orang yang sering melontarkan umpatan pedas terhadap Neymar. Dia mengatakan, Neymar merupakan pemain hebat, tetapi patut belajar tentang etika terhadap pemain senior. "Cavani sudah di sana selama empat tahun, dia bukan tipe pemain yang menyulitkan tim. Di lain pihak, kita harus berpikir senioritas. Neymar hebat, dia akan jadi bos PSG. Namun, dia tidak akan seperti itu karena harganya selangit, dia bisa seperti itu jika sudah memenangkan trofi nantinya," kata Dugarry kepada Mirror.

Belum habis ulah Neymar bersama PSG, kabar lain datang jika tiga klub besar Eropa Manchester City, Manchester United, dan Real Madrid tertarik mendatangkan eks pemain Santos itu. ¦ ed: citra listya rini

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement