REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pembangunan sky bridge atau jembatan layang di Tanah Abang segera dilakukan. Ia menyebut pengumuman akan disampaikan dalam waktu dekat menyusul rampungnya desain sky bridge.
"Sudah diputuskan bahwa akan dibangun sky bridge akan dilaunching tahap dua. Itu akan disiapkan visualnya. Mudah-mudahan satu dua hari ini kelar kita akan launching dan sosialisasikan," kata dia di Balai Kota, Kamis (19/4).
Namun, Sandi masih enggan menjelaskan lebih detail desain sky bridge yang akan dibangun, termasuk dari mana ke mana. Ia hanya menyatakan jembatan dibangun untuk mengintegrasikan moda transportasi dan memberi kemudahan pejalan kaki.
Sandi juga menyebut, di sky bridge nantinya juga akan ada titik tertentu yang disediakan untuk para pedagang makanan dan minuman. Politikus Partai Gerindra ini menambahkan, pedagang di Blok G akan dipindahkan ke tempat penampungan sementara karena akan direvitalisasi.
Sementara pedagang di Jatibaru juga akan disediakan lahan alternatif. Saat ini, kata dia, lahannya sedang difinalisasi oleh PD Sarana Jaya.
"Total itu (pedagang) yang di Jatibaru 360-an, (pedagang di) Blok G ada 400. Total 700 sampai 800," ujar dia.
Sandiaga Uno. (Republika/Bowo Pribadi)
Sandi mengatakan, pembangunan sky bridge merupakan penataan Tanah Abang untuk jangka menengah. Ia berharap penataan tahap kedua ini bisa memberikan kemudahan bagi para pengunjung, pedagang, hingga menggerakkan ekonomi maayarakat.
"Aspek utamanya adalah revitalisasi Blok G sudah diputuskan tadi juga bahwa revitalisasi juga akan dilakukan dan pedagang akan dipindahkan ke tempat parkir dan akan dibangun tempat penampungan sementara," tambah Sandi.
Sandi menambahkan, penataan jangka panjang atau tahap ketiga di Tanah Abang, yakni menjadikan pengembangan kawasan terpadu atau transit otiented development (TOD). Ia memerintahkan PD Sarana Jaya untuk melakukan tugas tersebut.
"Jangka panjang Sarana Jaya diperintahkan untuk memastikan TOD bisa dilakukan segera dengan pendekatan kemitraan untuk mengelola lahan 13,3 hektare," katanya.