Jumat 20 Apr 2018 04:28 WIB

Satgas Pangan Polri Lakukan Persiapan Jelang Ramadhan

Tugas paling krusial Satgas Pangan adalah mengawasi rantai distribusi bahan pokok.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Gita Amanda
Ketua Satgas Pangan Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Satgas Pangan Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri akan segera melakukan evaluasi dan persiapan. Ketua Satgas Pangan Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyatakan, pihaknya akan memulai evaluasi persiapan pekan depan.

Setyo menjelaskan, terdapat beberapa pekerjaan Satgas Pangan. Di antaranya, tugas paling krusial adalah mengawasi rantai distribusi bahan pokok.

"Kita melihat sekarang beras cukup stok telor, ayam, daging sapi cukup tinggal kita lihat nanti perkembangannya moga-moga tidak ada cuaca yang ekstrem, bawang merah, bawang putih, cabai, moga-moga stabil," kata dia di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (19/4) lalu.

Dalam memantau stok tersebut, Setyo mengatakan, Satgas Pangan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait. Misalnya, untuk mengamankan stok cabai, Satgas Pangan akan menghubungi petani cabai dari daerah produsen, seperti Blitar dan Magelang.

"Mereka mengatakan cukup berarti aman, kalau kurang itu yang bahaya," ujar Setyo.

Selain cabai, Setyo juga mencontohkan daging yang kerap dikonsumsi di bulan Ramadhan. Stok daging siap olah dan halal pun menurut Setyo aman dan cukup.

Pria yang juga merupakan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri inj juga meyakini, dengan keseriusan pemerintah dalam memantau harga ini, gejolak harga yang terjadi pun diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement