REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat komunitas triathlon di Indonesia untuk mengikuti Sungailiat Triathlon, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus meningkat saban tahun. Buktinya peserta kegiatan tersebut kini boleh dibilang membludak, mencapai lebih 500 peserta yang berasal dari Indonesia dan luar negeri.
Peningkatan minat masyarakat dan peserta itu mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kepulauan Bangka Belitung. Ketua Kadin Kepulauan Bangka Belitung Thomas Jusman menuturkan, kegiatan Sungailiat Triathlon ini sudah dilaksanakan selama enam tahun terakhir.
Dengan demikian, kegiatan tersebut menjadi acara tahunan Kabupaten Bangka yang menjadi bagian kalendar nasional untuk sport tourism.
Thomas berharap, Sungailiat Triathlon bisa memberi dampak nyata terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Setidaknya kegiatan tersebut bisa memicu ekonomi masyarakat sekitar bergeliat.
"Dari kegiatan ini, kita berharap, Kabupaten Bangka secara khusus bisa menjadi kota wisata dunia karena pantai berpasir putih dengan formasi batu-batunya yang eksotik serta dengan back ground bukit yang luar biasa indah," tutur Thomas dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (20/4).
Soal keindahan alam Kabupaten Bangka bukan sekadar omongan. Selain perbukitan dan pantainya yang tersohor itu, kota ini juga dikenal dengan wisata religinya. Dan, menurut Thomas, Sungailiat menjadi salah satu kota yang terkenal dengan keindahan pantainya. Di kota itu pula, akan diadakan Sungailiat Triathlon itu terutama di Pantai Tanjung Pesona.
Sport tourism yang digelar pada 21 April 2018, akan menampilkan tiga kategori lomba, yaitu jarak jauh, standar dan sprint. Kategori jarak jauh mengharuskan peserta berenang 1,9 kilometer (km), bersepeda 90 km dan lari 21 km. Sedangkan kategori standar meliputi renang 1,5 km, bersepeda 40 km, dan lari 10 km. Kemudian sprint meliputi renang 750 meter, bersepeda 27 km, dan lari lima km.