REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Surat penolakan John Lennon untuk medali MBE medal dari Ratu Elizabeth II dilelang. Acara tersebut dilakukan untuk penjualan memorabilia The Beatles yang akan datang di New York.
Surat penolakan tersebut telah dihargai sekitar 86 ribu dolar atau setara dengan Rp 1,2 miliar. Surat itu menjelaskan alasan penyanyi untuk mengembalikan medali kerajaannya.
Surat tersebut ditemukan tersimpan di dalam rekaman yang merupakan bagian dari koleksi yang hanya berharga 14 dolar pada dua dekade lalu. Surat itu merupakan satu kenangan yang berbekas atas sikap yang diambil Lennon.
Acara Beatles and Rock 'n' Roll Discovery Day mendatang di Hard Rock Cafe akan menampilkan harta karun dari empat anggota. Akan ada lebih dari 81 ribu buah ikon untuk diperebutkan.
Fokus pelelangan juga termasuk koleksi 26 negatif yang berisi foto-foto langka dan tidak pernah dilihat sebelumnya. Foto tersebut memuat gambar John Lennon yang diambil pada bulan Februari 1970.
Direktur Lelang Julien berharap mendapatkan hari yang bersejarah setelah memecahkan rekor dunia dengan penjualan memorabilia Beatles, termasuk gitar akustik Lennon, drum Ringo Starr Ludwig, dan White Album The Beatles yang dimiliki oleh Starr. Lelang Discovery Day akan berlangsung pada 17 Mei, dikutip dari Aceshowbiz, Jumat (20/4).
Sejumlah barang yang dulu dimiliki atau terkait dengan The Beatles memang menarik minat saat lelang. Saat ini rekor untuk memorabilia The Beatles adalah terjualnya kopian album The Beatles yang pertama rilis tahun 1968. Penjualan album yang dimiliki oleh Ringo Starr itu menjadi album vinyl paling mahal yang pernah terjual.
Album dengan nomor seri 0000001 itu terjual di sebuah lelang pada Desember 2016. Harga lelang album mencapai 790 ribu dolar AS atau Rp 10,2 miliar. Sebelumnya sempat dikabarkan album tersebut laku dilelang seharga 910 ribu dolar AS, sampai akhirnya dikoreksi oleh Guinness World Records.
Album itu lebih dikenal dengan nama The White Album. Setiap album terjual dengan nomor serialnya sendiri di bagian sampul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika