REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan proses evakuasi guru SD dari kelompok kriminal separatis bersenjata di Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua terkendala cuaca. "Hari ini cuaca masih berkabut sehingga helikopter belum bisa masuk," kata Hadi di Pekanbaru, Riau, Jumat (20/4).
Sejauh ini, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu mengatakan, proses evakuasi telah dilakukan dengan sebanyak 15 orang guru dari Kampung Aroanop dievakuasi menuju ke pusat Kota Timika. Meski begitu, sebanyak lima guru lainnya belum dievakuasi, namun telah diselamatkan oleh pasukan TNI AD, yang tergabung dalam Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata akan dievakuasi secepatnya.
"Hari ini juga sisanya akan kita evakuasi. Data BMKG cuaca akan membaik dan akan segera kita evakuasi," ujarnya.
Sebelumnya prajurit TNI AD berhasil mengamankan Aroanop dan Jagamin di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, dari kejahatan kelompok bersenjata.
"Kampung Aroanop sudah aman dan terkendali dan kita dari TNI sudah menguasai dari pukul 05.30 WIT. Pasukan pemukul saya empat tim sudah menguasai dari ujung kampung dan kita sudah laksanakan pembersihan," kata Komandan Satuan Tugas Terpadu Penanganan KKSB Kolonel Infanteri Frits Pelamonia.
Aparat gabungan berhasil memukul mundur KKSB yang sempat menguasai kampung-kampung itu dari kampung Banti di Distrik Tembagapura. Anggota KKSB menganiaya sembilan guru SD Negeri Aroanop saat berada di kampung itu pada Jumat (13/4).
"Masyarakat sudah kita kumpulkan dan saya memberikan arahan kepada mereka dan meyakinkan kepada mereka situasi di Aroanop yang terdiri dari enam kampung ini sudah bisa kita duduki dan aktivitas masyarakat bisa berjalan normal," kata Frits.
Frits mengatakan, pasukannya masih melakukan pengejaran sebab berdasarkan pantauan udara masih terlihat dua kelompok KKSB berkekuatan lima sampai enam dan 10 orang yang melarikan diri ke Jagamin.
"Jagamin ini merupakan salah satu jalur mereka untuk meloloskan diri jadi tadi kita mengejar tapi tujuan kita adalah mengevakuasi sehingga kita mengamankan ketinggian-ketinggian yang berada di jalur evakuasi tersebut," ujar Frits.
Ia menambahkan, kelompok bersenjata yang sempat masuk ke Aroanop merupakan KKSB pimpinan Joni Botak dan Sabinus Waker.