Jumat 20 Apr 2018 17:03 WIB

Din Syamsuddin: Tema Islamic Book Fair Sesuai Pesan Islam

IBF sangat besar manfaatnya untuk meningkatkan literasi umat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin bersama Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Istri KH. Hasyim Muzadi Mutamimah (dari kiri) memaparkan pendapat saat bedah buku biografi KH. Hasyim Muzadi pada acara Islamic Book Fair 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin bersama Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Istri KH. Hasyim Muzadi Mutamimah (dari kiri) memaparkan pendapat saat bedah buku biografi KH. Hasyim Muzadi pada acara Islamic Book Fair 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta sedang menggelar pameran buku-buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan sejak 18-22 April 2018. IBF 2018 mengusung tema "Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi".

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Prof Din Syamsuddin berpandangan, tema yang diusung IBF 2018 sesuai dengan pesan Islam. Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah iqra (bacalah).

Oleh karena itu dia mengajak umat mengamalkan pesan Islam dan Alquran, yakni membaca, sesuai wahyu pertama yang memerintahkan untuk meningkatkan kegemaran membaca. "Buku sangat penting, membaca buku jauh lebih penting, keduanya harus berjalan seiring," kata Prof Din usai acara bedah buku Biografi KH Hasyim Muzadi di IBF, Jumat (20/4).

Menurutnya, penulisan dan penerbitan buku harus semakin ditingkatkan tapi harus seiring dengan ditingkatkannya kegemaran membaca di kalangan umat sehingga semuanya berjalan beriringan. Dengan membaca buku Bangsa Indonesia dan umat Islam akan maju.

(Baca juga: Pengunjung IBF Asyik Mencoba Permainan Lima Pilar)

Prof Din yang juga sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan, acara seperti IBF sangat penting diselenggarakan secara berkala dan dibuat dalam sekala yang lebih luas. IBF sangat besar manfaatnya untuk meningkatkan literasi umat.

Ia menjelaskan, meningkatkan literasi juga merupakan amanat konstitusi, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Membaca merupakan cara meningkatkan literasi. "Dengan mambaca, dengan literasi, umat manusia akan meraih kejayaan di dalam kebudayaan dan peradaban," ujarnya.

Dia menjelaskan dunia Islam pernah mengalami kemajuan di abad pertengahan. Faktor yang membuat kemajuan umat adalah tingginya literasi umat. Umat gemar membaca, menulis dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi. Kalau ingin maju maka harus mengembangkan ilmu pengetahuan.

Prof Din juga bersyukur dan bangga menyaksikan banyaknya umat yang hadir di IBF tahun ini. Di IBF kali ini melihat banyak anak-anak muda dari generasi milenial. Menurutnya fenomena ini merupakan sebuah pertanda yang baik.

Ia mengungkapkan, ke depannya IBF diharapkan tidak hanya bisa menjangkau anak-anak muda tetapi juga bisa menjangkau anak-anak. Karena kegemaran membaca harus dimulai sejak dini. "IBF kita dukung dan kita sarankan diselenggarakan secara berkala dengan variasi kegiatan yang lebih menarik lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement