Jumat 20 Apr 2018 20:27 WIB

Pembangunan Masjid Pertama Stornoway Mulai

Kontraktor siap menyelesaikan pembangunan masjid.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Pembangunan masjid di Stornoway, Isle of Lewis, Skotlandia.
Foto: BBC
Pembangunan masjid di Stornoway, Isle of Lewis, Skotlandia.

REPUBLIKA.CO.ID, STORNOWAY-- Masjid pertama yang dibangun Kepulauan Barat Skotlandia mulai terbentuk. Sebuah bangunan toko telantar di Stornoway, Isle of Lewis, salah satu pulau kecil di sana saat ini tengah diubah menjadi masjid.

Aihsham Rashid, seorang kontraktor dari Leeds memimpin proyek konstruksi ini. Setelah rampung, bangunan ini akan menyediakan tempat untuk shalat, perayaan hari besar, serta pemakaman bagi komunitas Muslim kepulauan yang berjumlah lebih dari 50 orang. Saat ini semua keluarga Muslim di sana beribadah di rumah mereka sendiri.

Awal bulan ini, kampanye penggalangan dana untuk membangun masjid melebihi angka targetnya sebesar 50 ribu poundsterling. Rashid, yang diminta oleh seorang teman untuk membantu membangun masjid, mengatakan mereka siap menyelesaikan masjid ini.

"Begitu kita menyelesaikannya, komunitas akan memiliki tempat di mana pria, wanita dan anak-anak dapat shalat lima waktu, untuk mengadakan pemakaman, dan untuk anak-anak datang dan bersantai. Ini akan menjadi seperti pusat kecil untuk mereka semua," kata Rashid seperti dilaporkan BBC, Jumat (20/4).

(Baca juga: Mimpi Muslim Stornoway Miliki Masjid Akhirnya Terwujud)

Komunitas Muslim diketahui sudah ada di kepulauan barat Skotlandia sejak 1945. Abdul Ghaffar, yang memiliki sebuah toko di Isle of Harris mengatakan pada 1980-an dan 90-an komunitas ini tumbuh menjadi sebanyak 80 orang, sebelum jumlahnya berkurang menjadi sekitar 25 anggota.

"Kemudian sekitar dua tahun yang lalu keluarga-keluarga Suriah menetap di Lewis dan komunitas ini jumlahnya menjadi lebih dari dua kali lipat. Jelas ada kebutuhan untuk masjid tersebut," kata Ghaffar.

"Orang-orang bisa berdoa di rumah, tetapi belum bisa berkumpul sebagai jemaat atau untuk hari raya. Karena hari raya jatuh pada tanggal yang berbeda, itu membuat sulit untuk memesan aula atau pusat komunitas di awal. Ada saatnya kita belum bisa berkumpul bersama di pusat komunitas sampai setelah hari raya," jelasnya.

Ghaffar mengatakan komunitas Muslim dan Kristen di pulau-pulau ini berjalan seiringan karena keduanya memiliki nilai-nilai tradisional yang kuat. "Saya pikir agama apa pun yang menjadi haknya adalah benar, sebuah fasilitas diberikan kepada mereka karena masalah kebebasan sipil, sebuah bangunan yang disana mereka dapat saling bertemu," kata Menteri Gereja Skotlandia, Pendeta James Maciver.

Dewan Kepulauan Barat, Comhairle nan Eilean Siar memberikan izin untuk masjid di lokasi James Street pada 2013, sebelum permohonan izin perencanaan yang baru diajukan pada 2017 dan disetujui.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement