Ahad 22 Apr 2018 00:23 WIB

KB PII Dorong Kadernya Jadi Cawapres di Pilpres 2019

KB PII mengatakan banyak kadernya yang mempunyai kualitas untuk menjadi pemimpin.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum KB PII Nasrullah Larada.
Foto: KB PII
Ketua Umum KB PII Nasrullah Larada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) menegaskan netral atau tidak memihak ke siapapun dalam ajang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Namun, KB PII berharap ada kadernya yang bisa maju dalam pesta demokrasi itu.

Ketua Umum KB PII Nasrullah Larada mengatakan, alasannya karena KB PII bukanlah bagian dari Parpol, melainkan ormas Islam yang berisi kumpulan alumni pelajar Islam Indonesia. "Jadi, kami ormas Islam yang berlandaskan nilai-nilai syariah dan tidak mendukung Capres," ujarnya saat pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) KB PII 2018 di Jakarta, Sabtu (22/4).

Nasrullah melanjutkan, dengan tidak dikabulkannya gugatan UU Pemilu oleh Mahkamah Konstitusi (MK), yang berarti pengusungan bakal calon presiden harus memenuhi ambang batas atau presidential threshold sebesar 20 persen, maka KB PII memprediksi tidak banyak Paslon Capres di 2019.

Saat ditanya siapa tokoh Capres atau Cawapres yang ideal menurut KB PII, Nasrullah mengungkapkan KB PII memprioritaskan anggotanya sendiri. "Karena itu, kami akan mendorong kader-kader KB PII seperti Sofyan Djalil (Dewan Pertimbangan KB PII)atauSoetrisno Bachir (Ketua Dewan Pertimbangan KB PII) untuk bisa mendampingi menjadi Cawapres dari para Capres itu," ujarnya.

Berkaitan dengan tahun politik 2019, KB PII  mengajak umat Islam untuk sadar politik dan menggunakan hak politik sebagai warga negara yang baik dengan memilih pemimpin yang dekat dan memperjuangkan kepentingan umat Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement