REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pertimbangan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Sofyan Djalil, mengajak anggota organisasi kemasyarakatan (Ormas) tersebut saling menghargai jika terjadi perbedaan memilih calon presiden (Capres) Indonesia 2019. Menurutnya, perbedaan pandangan politik adalah hal yang wajar terjadi.
Sofyan mengatakan, masing-masing anggota KB PII punya kesamaan visi. Namun ada kemungkinan terjadi perbedaan pilihan dalam politik khususnya capres 2019.Tetapi, Sofyan meminta perbedaan itu jangan membuat anggota KB PII menjadi bermusuhan.
"Islam begitu menghargai perbedaan, jadi boleh berbeda dalam memilih pemimpin (presiden) tetapi kita tetap bersaudara," ujarnya saat pembukaan rapat kerja nasional (rakernas) KB PII 2018 di Jakarta, Sabtu (21/4).
Ia menambahkan, berbeda pilihan maupun pandangan politik adalah keadaan yang wajar. Karena itu, Sofyan mengajak bagaimana anggota KB PII menghadapi perbedaan dengan akhlak yang mempersatukan.
"Sebagai bangsa Indonesia, kita tetap sama. Spirit seperti ini yang ingin ditanamkan," ujar pria yang juga Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) itu.
(Baca juga: KB PII Dorong Kadernya Jadi Cawapres di Pilpres 2019)
Sementara Ketua Umum KB PII Nasrullah Laranda mengatakan, pihaknya netral atau tidak memihak ke siapapun dalam ajang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Namun, KB PII berharap ada kadernya yang bisa maju dalam pesta demokrasi itu.
"Jadi, kami ormas Islam yang berlandaskan nilai-nilai syariah dan tidak mendukung Capres," ujarnya saat pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) KB PII 2018 di Jakarta, Sabtu (22/4).
Saat ditanya siapa tokoh Capres atau Cawapres yang ideal menurut KB PII, Nasrullah mengungkapkan KB PII memprioritaskan anggotanya sendiri. "Karena itu, kami akan mendorong kader-kader KB PII seperti Sofyan Djalil (Dewan Pertimbangan KB PII)atau Soetrisno Bachir (Ketua Dewan Pertimbangan KB PII) untuk bisa mendampingi menjadi Cawapres dari para Capres itu," ujarnya.
Berkaitan dengan tahun politik 2019, KB PII mengajak umat Islam untuk sadar politik dan menggunakan hak politik sebagai warga negara yang baik dengan memilih pemimpin yang dekat dan memperjuangkan kepentingan umat Islam.