REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Untuk membuat produk UKM (Usaha Kecil Menengah) terkenal dan laku, Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum akan sering mengajak pelaku UKM dan UMKM untuk mengikuti pameran kerajinan industri, baik skala daerah, lokal, maupun internasional. Jika produknya berkualitas maka dia bisa dipromosikan keluar, baik secara online maupun offline atau pameran.
Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan hal itu saat mengunjungi pelaku UKM, pengrajin mute kerudung di Desa Parigi Mekar, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Sabtu, (21/4). Menurut Bupati Tasikmalaya 2 periode ini, dengan mengikuti pameran, selain meningkatkan transaksi juga dapat mengundang pelaku UKM baru yang terinspirasi setelah melihat pameran tersebut.
"Kalau tidak diawali dengan melihat, mereka tidak akan tertarik. Seperti rasa cinta tumbuh karena melihat, ada istilah, dari mata turun ke hati. Begitu juga rasa suka, rasa ingin menjadi pelaku ekonomi itu berawal dari melihat, mendengar dan pemerintah mendorong usaha UKM," kata peraih Satyalencana 2016 dari Presiden Joko Widodo ini.
Kang Uu menjelaskan, agar UKM berkembang, pemerintah harus turun tangan. Yakni dengan memberikan pembinaan. Pembinaan kepada para UKM penting karena dapat memberikan dampak luar biasa pada ketahanan ekonomi. Misalnya dapat menahan laju inflasi suatu daerah, meningkatkan daya beli masyarakat dan menyerap banyak tenaga kerja.
Kang Uu mengungkapkan, saat dirinya menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya, dia konsern membina para UKM karena Tasik terkenal dengan produk-produk UKM-nya seperti bordir dan kerajinan. Dengan berkembangnya perekonomian di bidang UKM membuat Kabupaten Tasikmalaya menjadi daerah paling rendah inflasinya di Priangan Timur.
“Ada 32.000 UKM yang kami bina dan kami perhatikan. Hasilnya, laju inflasi rendah dan daya beli meningkat,” kata cucu ulama besar KH. Choer Affandi, pendiri Pesantren Miftahul Huda ini.
Menurut dia, ada empat langkah yang akan dia lakukan untuk membina para pelaku UKM jika terpilih menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat. Pertama, pelaku UKM harus diberi pendidikan dan pelatihan agar wawasannya luas dan memiliki skill yang bagus sehingga produknya juga bagus.
“Misalnya disini produknya mute ya kita kasih pendidikan, keahlian yang berkaitan dengan kerajinan mute agar hasil produknya lebih baik lagi," kata Uu dalam rilis.
Kedua, pelaku UKM harus diberi akses pada permodalan untuk melindungi mereka dari rentenur. Caranya, Rindu punya program Kredit Mesra (Mesjid Sejahtera) tanpa bunga tanpa agunan. Syaratnya datang ke masjid, mita rekomentadi Ketua DKM, nanti disuruh ngaji, kalau mau pinjam Rp 5 juta maka ngajinya 5 juzz.
Ketiga, membantu memasarkan produk UKM melalui program marketing digital. Pelaku UKM akan dilatih memasarkan produknya secara online agar produknya bisa dijangkau oleh banyak orang. Dan ke-empat, mengajak para pelaku UKM untuk pameran, memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat secara luas.
“Membangun itu harus sinergi, konsep Rindu membangun dengan kolaborasi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru untuk meraih kemandirian ekonomi masyarakat,” ucap Kang Uu.