Ahad 22 Apr 2018 12:20 WIB

Uni Eropa: Investigasi terhadap Israel Perlu Dilakukan

Uni Eropa mendukung investigasi penuh terhadap kekerasan pasukan Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Ribuan masyarakat Gaza bergerak menuju perbatasan Palestina-Israel, Jumat (30/3).
Foto: Dok. Istimewa
Ribuan masyarakat Gaza bergerak menuju perbatasan Palestina-Israel, Jumat (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) mengatakan investigasi terhadap Israel perlu dilakukan menyusul eskalasi terbaru di perbatasan Gaza-Israel, tepatnya pada Jumat (20/4). Empat warga Palestina tewas dan 150 lainnya luka-luka akibat kekerasan pasukan Israel.

"Kemarin tentara Israel kembali menembaki demonstran di Gaza menggunakan amunisi langsung dari pagar perbatasan dan menewaskan empat orang Palestina, termasuk seorang remaja berusia 15 tahun dan melukai lebih dari 150 orang. Investigasi penuh diperlukan untuk memahami apa yang terjadi dan mengapa, kata juru bicara Uni Eropa Maja Kocijancic pada Sabtu (21/4), dikutip Anadolu.

Merespons eskalasi tersebut, Uni Eropa menyerukan pasukan Israel agar dapat menahan diri dan tidak menggunakan kekuatan mematikan terhadap demonstran Palestina di perbatasan Gaza-Israel. "Seperti yang dinyatakan berulang kali, prioritasnya sekarang adalah untuk menghindari eskalasi kekerasan dan korban jiwa," ujar Kocijancic.

Sejak akhir Maret lalu, ribuan warga Palestina di Gaza menggelar aksi demonstrasi di dekat pagar perbatasan Israel. Aksi ini digelar guna menuntut Israel mengembalikan tanah-tanah yang direbutnya saat perang Arab-Israel tahun 1948 kepada para pengungsi Palestina.

Aksi Land Day tersebut direspons secara represif oleh pasukan keamanan Israel. Mereka tak ragu menyerang, bahkan menembak mati warga Palestina yang berusaha mendekat ke pagar perbatasan.

Sejak 30 Maret hingga saat ini, pasukan keamanan Israel telah membunuh 39 warga Palestina di Gaza. Lebih dari 1.000 orang lainnya pun mengalami luka-luka akibat kekerasan yang dilakukan pasukan Israel.

Pawai Kepulangan Akbar di perbatasan Gaza-Israel rencananya akan tetap dilakukan selama beberapa pekan mendatang. Aksi puncak akan digelar pada 15 Mei, yakni ketika Israel memperingati hari kelahirannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement