Ahad 22 Apr 2018 21:00 WIB

MES DKI Gelar Pelatihan Pariwisata Halal

Pelatihan pariwisata sekaligus untuk persiapan menyambut para peserta Asian Games.

Rep: MELISA RISKA PUTRI / Red: Satria K Yudha
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
Foto: MES
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta melatih mahasiswa menjadi wirausahawan di sektor pariwisata halal. Pelatihan ini dilakukan untuk menangkap peluang tingginya potensi pariwisata di DKI Jakarta.

Ketua Program Kerja (POKJA) Entrepreneur Development Center (EDC) yang juga merupakan Ketua Bidang UMKM Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta Chridono HT Utomo mengatakan, pariwisata dipilih karena sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang terbesar devisa negara.

Selain itu, sektor pariwisata halal menjadi sektor yang sedang berkembang. "Wisata halal saat ini sedang tren di dunia," katanya melalui siaran pers, Ahad (22/4). 

Dia menjelaskan, pesatnya perkembangan wisata halal tidak terlepas dari jumlah penduduk Muslim dunia yang terus mengalami pertumbuhan. Dengan semakin besar jumlah penduduk Muslim dunia maka semakin besar pula kebutuhan akan produk dan jasa yang halal.

Pelatihan 50 mahasiswa ini diadakan MES DKI Jakarta berkerjasama dengan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Sabtu (21/4), di Kampus UAI di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Kegiatan ini merupakan kelas perdana dari rangkaian kerja sama antara MES DKI dan UAI dalam melatih para mahasiswa untuk menjadi wirausahawan.

Saat ini MES DKI Jakarta melalui EDC sedang fokus menggandeng mitra-mitra strategis untuk mengembangkan kewirausahaan di DKI Jakarta dengan mengadakan program-program pelatihan untuk berbagai sektor yang salah satunya adalah sektor pariwisata.

Sekjen MES DKI Jakarta Diantri Lapian mengatakan, MES DKI bersama OK OCE memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para mahasiswa UAI yang ingin mulai ataupun mengembangkan usahanya di bidang pariwisata.

"Diharapkan akan tercipta pengusaha baru yang dapat meningkatkan kualitas, daya saing dan daya tarik pariwisata Indonesia khususnya Jakarta yang berimbas pada meningkatnya jumlah wisatawan sekaligus untuk menyambut para peserta Asian Games nanti," kata Diantri.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement