Senin 23 Apr 2018 02:07 WIB

'Arab Saudi akan Jadi Negara yang Menarik untuk Pariwisata'

Saudi mengalokasikan 5 miliar riyal dalam program pemeliharaan dua masjid suci.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ratna Puspita
Bangunan tua di balad jeddah
Foto: Republika/ Amin Madani
Bangunan tua di balad jeddah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Arab Saudi mulai diperhitungkan menjadi tempat pariwisata bagi turis-turis internasional. Pangeran Sultan bin Salman mengatakan, negara itu akan menjadi salah satu negara paling menarik karena lokasi, wisata yang unik, elemen bersejarah, dan masyarakat yang ramah.

Dalam konferensi tahunan World Travel and Tourism Council (WTTC), Pangeran Sultan mengungkapkan, Komisi Arab Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional (SCTH) dan mitranya berupaya melokalkan pekerjaan di bidang pariwisata. Upaya ini berhasil meningkatkan jumlah pekerjaan langsung di sektor pariwisata. 

Seperti yang dikutip dari Arab News, Ahad (22/4), kenaikan dari 936 ribu pada 2016 menjadi 993 ribu pada akhir 2017. Pangeran Sultan yang merupakan Ketua SCTH mengungkapkan, harapan jumlah peluang kerja meningkat menjadi 1,2 juta pada 2020.

Dia mengatakan, kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional sebesar 3,6 persen atau mencapai 4,9 persen dari pemasukan nonminyak nasional. Pendapatan sektor pariwisata mencapai 97,5 miliar riyal. 

Pekerjaan langsung di sektor pariwisata mencapai 994 ribu. Selain itu, proporsi penduduk Arab Saudi yang bekerja di sektor ini sekitar 28 persen. 

Pemerintah Arab Saudi telah mengalokasikan 5 miliar riyal (setara Rp 18,5 triliun) pada program pemeliharaan dua masjid suci, yakni Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Program ini mencakup pendirian 18 museum di wilayah kerajaan, penciptaan 80 situs warisan, dan membukanya bagi pengunjung di seluruh kerajaan. 

Kerajaan Saudi juga melakukan pemulihan dan persiapan 18 desa dan kota-kota tradisional untuk menerima pengunjung dan menjadi tuan rumah kegiatan ekonomi dan perhotelan lokal. Upaya lainnya adalah membuka 17 pusat pengrajin yang berfungsi sebagai inkubator untuk pengembangan bisnis, pabrik produksi, dan outlet untuk dijual.

Pangeran Sultan mengatakan, SCTH telah mendaftarkan empat situs pertama dalam daftar warisan dunia, yakni Madain Saleh, distrik al-Tarif di Jeddah, area bersejarah di Jeddah, prasasti batu di Jubba dan Shuweis di Hail. Setelah pendaftaran itu, SCTH telah bekerja dengan mitra-mitra untuk melengkapi berkas pendaftaran dari enam situs tambahan. 

Selain itu, 20 situs Islam penting lainnya di Makkah dan Madinah sedang direhab dan disiapkan untuk menerima pengunjung.

Konferensi World Travel and Tourism Council (WTTC) di Buenos Aires, Argentina, ini dihadiri oleh lebih dari 1.200 investor terkemuka dan pejabat kunci perusahaan di bidang pariwisata. WTTC adalah pertemuan terbesar para investor dan para profesional sektor swasta yang bekerja di bidang pariwisata di seluruh dunia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement