Senin 23 Apr 2018 08:51 WIB

Kawasan Situ di Kabupaten Bogor akan Direvitalisasi

Tahun 2018 ini ditargetkan pengukuran 38 situ dari 183 yang ada di kabupaten Bogor

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Warga memancing di salah satu Situ / Ilustrasi
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Warga memancing di salah satu Situ / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jarot Widyoko menyatakan rencananya untuk merevitalisasi kawasan situ di Kabupaten Bogor. Tahun 2018 ini ditargetkan pengukuran 38 situ dari 183 yang ada di wilayah Kabupaten Bogor.

"Kami ingin melakukan revitalisasi situ berbasis komunitas dan masyarakat. Tahun 2018 ini akan ada pengukuran 32 situ dari 183. Nanti diprioritaskan mana yang paling kritis, itu didahulukan," ujar Jarot di Telaga Saat, Cisarua, Bogor, Ahad (22/4).

Jarot mengatakan akan bekerja sama dengan komunitas-komunitas yang peduli akan alam. Masyarakat sekitar akan diajak berperan aktif untuk revitalisasi ini. Apalagi mereka adalah pihak yang akan pertama kali merasakan manfaat dan dampak dari revitalsiasi situ.

Selain bekerja sama dengan komunitas dan masyarakat, BBWSCC akan berkoordinasi dengan Korem 061/Suryakancana dan pemerintah daerah Kabupaten Bogor. Korem 061/Suryakancana disebut memiliki program bernama Relawan Bela Alam yang sesuai dengan tujuan dan program BBWSCC.

Program revitalisasi ini merupakan hasil dari penandatanganan kerjasama antara PUPR dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian ATR/BPN bulan Oktober 2017 lalu. Isi perjanjian itu adalah untuk mengenbalikan situ dan mengadministrasikannya.

"Telaga Saat adalah salah satu contoh awal dari program yang akan kita jalankan. Di Kabupaten Bogor sendiri kurang lebih ada 40 situ yang baru dideteksi. Masih ada situ lainnya yang harus dicari dan dipetakan ulang," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement