REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno sangat menyayangkan terjadinya ledakan kapal Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Ahad (22/4). Ia meminta Dishubtrans segera menginvestigasi penyebab ledakan itu terjadi.
"Saya sangat prihatin atas nama Pemprov DKI mengucapkan bela sungkawa terhadap keluarga maupun pada korban," kata Sandiaga di Balai Kota, Senin (23/4).
Sandiaga menjelaskan, kecelakaan itu menyebabkan sembilan orang dari UP Perparkiran terluka. Sebanyak lima orang masih dirawat dan saat ini dalam.kondisi stabil. Ia memperkirakan, mereka akan kembali pulih dalam sepekan ke depan. Empat korban lain sudah diperbolehkan pulang.
Politikus Partai Gerindra itu menceritakan, di antara para korban ada yang mengalami trauma di bagian kepala dan dada, ada pula yang mengalami luka bakar. Seorang kepala sub bagian dikabarkan mengalami patah tulang di bagian kaki.
"Tapi semua sadar dan bicara karena saya bicara langsung sama korbannya sendiri," kata Sandiaga.
Sandiaga menekankan, peristiwa ini harus menjadi catatan dan pelajaran bagi Dishubtrans dan seluruh jajaran yang mengoperasikan alat angkutan laut maupun darat. Setiap unit kendaraan yang digunakan sebagai alat transportasi harus benar-benar diaudit.
Ia juga memerintahkan Kepala Dishubtrans Andri Yansyah bekerja sama dengan kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Ia ingin kasus ini diinvestigasi secara menyeluruh.
Sandiaga juga mengatakan, Dishubtrans harus sangat berhati-hati pada kapal yang dipakai, khususnya ke Kepulauan Seribu. Sebab, wilayah ini akan dibangun menjadi kawasan pariwisata yang berkelanjutan. Ia tidak ingin citra wisata unggulan yang sudah terbangun di Kepulauan Seribu tercoreng karena kelalaian dan kendaraan yang tidak laik pakai.
Sandiaga menolak berkomentar tentang dugaan penyebab kecelakaan tersebut. Ia juga memerintahkan dishubtrans dan pihak terkait untuk tidak memberikan pernyataan teknis hingga hasil investigasi selesai.
Ledakan kapal milik Dishubtrans terjadi pada Ahad (22/4) pukul 10.20 WIB. Akibat ledakan tersebut, terdapat kerusakan di bagian mesin bawah kapal. Meski tak menyebabkan korban jiwa, terdapat sembilan korban luka-luka. Mereka dibawa ke RSUD Pulau Pramuka untuk pengobatan.
Kapal yang meledak sehari-hari digunakan untuk mengantar dan menjemput anak sekolah dari Pulau Panggang. Namun, saat kejadian berlangsung, kapal itu digunakan mengangkut para peserta Grebek Sampah Kepulauan Seribu.
Selesai acara, seluruh peserta rencananya akan kembali ke Pulau Pramuka. Namun, kapal itu mengalami ledakan di bagian mesin saat masih berada di dermaga utama Pulau Panggang.