REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum KB PII Nasrurllah Narada mengatakan adanya gerakan dan seruan antipolitisasi masjid itu kontraproduktif dan menimbulkan keresahan umat Islam. Sebab, itu malah hanya menyempitkan fungsi masjid yang jelas tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga memang berfungsi sebagai tempat menyelesaikan berbagai persoalan umat dari soal ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik.
‘’Ada gerakan antipolitisasi masjid malah membuat resah bahkan telah membuat marah sebagian umat Islam. Gerakan ini dilakukan oleh orang yang tak paham akan fungsi masjid dan ingin menyempitkan fungsi masjid itu sendiri. Ingat fungsi masjid adalah untuk menyelesaikan berbagai masalah umat Islam,’’ kata Nasrullah Narada, di Jakarta (23/4).
Nasrullah mengatakan pihak umat Islam pun bisa bertanya bagaimana dengan pihak yang berada di luar Islam ketika memberlakukan tempat ibadahnya. Sebab, umat Islam pun tahu apa yang pihak lain lakukan. Dan ini sebenarnya malah benar-benar gerakan politik.
‘’Jadi malah meneguhkan kenyataan bahwa gerakan antipolitisasi masjid itu justru gerakan politik. Jadi gerakan ini malah lucu dan ajaib sebab maksud dan tujannya malah saling berlawanan. Saya kira gerakan seruan antipolitisasi yang kini muncul itu malah konyol,’’ ujarnya.
Bag posisi Jokowi sendiri, lanjut Nasrullah, kini malah sampai kepada kenyataan bila gerakan ini malah sama sekali tidak menguntungkan. Gerakan ini hanya mempersempit ‘pasar pemilih’ atau pendukung Jokowi karena justru menimbulkan antipati kepada pihak yang selama ini belum mendukung dia.
‘’Adanya kelompok ini umat Islam modernis yang selama ini cenderung tidak mendukung Jokowi dalam pilpres atau malah melakukan oposisi, justru semakin solid sikapnya yakni tak mau ikut dalam kelompok Jokowi. Padahal kebutuhan Jokowi ini adalah merangkul pihak Islam modernis yang selama ini berada di luar dengan gencar melakukan oposisi. Saya lihat gerakan atau seruan ini malah sebagai blunder politik Jokowi,’’ tegasnya.
Bukan hanya itu, kata Nasrullah, fakta pun sudah mengatakan gerakan semacam antipolitisasi masjid ini sudah gagal total dalam pemilu pilkada DKI yang lalu. Gerakan ini terbukti tak laku dengan adanya kekalahan Ahok.’’Saran saya kepada kelompok Jokowi jangan diterus-teruskan karena malah konyol jadinya.”
Sebelumnya di berbagai media masa on line muncul berita adanya gerakan antipolitisasi masjid pada sebuah acara publik di kawasan Sarinah, Jakarta, Ahad (22/4). Mereka menyebut dirinya sebagai Gerakan Nasional Jutaan Relawan Dukung Joko Widodo. Mereka mengklaim program antipolitisasi masjid itu akan dilakukan melalui ceramah dan pengajian yang digelar relawan.