Senin 23 Apr 2018 16:42 WIB

Tren Turis ke Desa Wisata di Lombok Terus Meningkat

NTB memiliki sekitar 1.150 pramuwisata yang telah berlisensi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Turis menikmati bersepeda di Desa Bilabante, Lombok.
Foto: Republika/M Nursyamsi
Turis menikmati bersepeda di Desa Bilabante, Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID,  LOMBOK TENGAH -- Pramuwisata atau yang lebih dikenal dengan guide menjadi ujung tombak dalam sektor pariwisata, tak terkecuali di NTB. Peran pramuwisata sangat penting dalam memberikan kesan positif bagi citra wisata NTB kepada para wisatawan.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB Ainuddin mengatakan, NTB memiliki sekitar 1.150 pramuwisata yang  telah berlisensi dengan kemampuan berbahasa asing yang beragam, mulai dari bahasa Perancis, Jerman, Rusia, Belanda, Italia, Arab, Korea, dan Jepang.

Ainuddin mengatakan, negara yang paling banyak menggunakan jasa pramuwisata berasal dari Jerman dan Perancis, di samping wisatawan Nusantara. Tak hanya mengenalkan, destinasi wisata yang sudah populer di Lombok seperti Gili Trawangan, Pantai Senggigi, Gunung Rinjani, dan Pantai Kuta Mandalika, HPI NTB juga mendorong wisatawan berkunjung ke sejumlah desa wisata di Lombok. "Penonjolan objek wisata yang lagi tren itu desa wisata," ujar Ainuddin di Bandara Internasional Lombok, Senin (23/4).

Sejumlah desa wisata yang ditawarkan antara lain Desa Wisata Setanggor, Desa Wisata Lantan, dan juga air terjun Benang Stokel di Kabupaten Lombok Tengah. Sda juga sejumlah desa wisata lain yang ada di Lombok.

Ainuddin mengatakan, banyak wisatawan yang senang berkunjung ke desa wisata untuk menyaksikan dan terlibat langsung dengan aktivitas masyarakat sekitar. Bahkan tak jarang dari mereka memilih bermalam di desa wisata tersebut.  "Wisatawan ingin memgetahui dan terlibat secara langsung dengan kehidupan masyarakat lokal," kata Ainuddin.

Ainuddin menekankan anggota pramuwisata NTB untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan yang datang. Menurutnya, hal ini salah satu bentuk konstribusi HPI NTB dalam memajukan sektor pariwisata NTB.

Ainuddin menilai, keluhan tamu masih berkutat pada sisi kebersihan toilet maupun sarana dan prasarana lain.

"Kalau untuk pelayanan Alhamdulillah para wisatawan mengaku cukup puas. Pemerintah, masyarakat, dan pramuwisata juga sangat welcome," kata Ainuddin menambahkan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement