Senin 23 Apr 2018 18:10 WIB

Sejak Dibuka Kembali Animo Warga Naik Gunung Gede Tinggi

Warga yang ingin mendaki melalui Selabintana naik hingga 200 persen.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pengunjung tengah turun gunung ke Resor Selabintana di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) akhir pekan lalu. Kawasan tersebut menjadi salah satu obyek wisata pada momen libur panjang.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Seorang pengunjung tengah turun gunung ke Resor Selabintana di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) akhir pekan lalu. Kawasan tersebut menjadi salah satu obyek wisata pada momen libur panjang.

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI -- Animo warga yang mendaki puncak Gunung Gede Pangrango cukup tinggi. Hal ini didasarkan pada jumlah pendaki yang terdata di Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB TNGGP).

Sebelumnya, aktivitas pendakian ke Gunung Gede Pangrango dibuka kembali mulai 1 April 2018. Kebijakan ini diterapkan setelah sebelumnya pendakian ke gunung tersebut ditutup sejak 1 Januari 2018.

Data BB TNGGP, jumlah pendaki sejak dibuka hingga pekan ketiga April telah mencapai sekitar 250 orang. Para pendaki ini masuk melalui tiga pintu resmi. Salah satu pintu masuk pendakian yang ramai didatangi adalah Resor Selabintana Kabupaten Sukabumi.

"Saat ini warga yang ingin mendaki melalui Selabintana naik hingga 200 persen dibandingkan sebelumnya," kata Kepala Resor Selabintana BB TNGGP Dadi Haryadi kepada wartawan, Senin (23/4).

Pada kondisi biasa pengunjung yang melewati Selabintana hanya sebayak 20 hingga 30 orang per pekannya. Namun kata Dadi, saat ini terjadi lonjakan hingga 200 persen. Fenomena ini salah satunya akibat adanya kebijakan kemudahan pengambilan surat izin masuk kawasan konservasi (Simaksi).

Dadi mengatakan, pengunjung bisa langsung mengambil Simaksi di pintu masuk jalur Selabintana. Sebelumnya untuk pengambilan Simaksi harus datang ke kantor BB TNGGP di Cibodas, Kabupaten Cianjur.

Kepala Bidang Teknis Konservasi BB TNGGP Mimi Murdiah menambahkan, proses untuk melakukan pendakian kali ini dengan menerapkan sistem yang baru. Terutama mengenai mekanisme pengambilan simaksi dan pemeriksaan kesehatan terkini.

Untuk simaksi, Mimi mengatakan, warga bisa melakukan pengambilan di tiga pintu masuk ke jalur pendakian gunung. Sebelumya, warga harus mengambil Simaksi langsung ke Balai Besar TNGGP di Cibodas, Cianjur.

Kini terang Mimi, setelah mendaftar secara online warga bisa mengambilnya di tiga pintu masuk sesuai dengan yang tercantum dalam Simaksi. Ada tiga pintu masuk yakni Cibodas di Kantor Balai Besar TNGGP, Selabintana di Kantor Bidang Sukabumi Jalan Perbawati dan terakhir pintu Gunung Putri di kantor Resor Gunung Putri.

Penerapan sistem baru ini ungkap Mimi untuk memudahkan bagi warga dalam mengambil Simaksi. Sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh mengambil simaksi bila akan masuk melalui jalur selain Cibodas.

Khusus untuk Selabintana, Mimi mengatakan, pengambilan Simaksi dapat dilakukan di Kantor Bidang TNGGP. Sebab untuk mengakses Simaksi diperlukan jaringan internet. Sedangkan di resort Selabintana belum tersedia jaringan tersebut.

Menurut Mimi, untuk pemeriksaan kesehatan terkini akan dilakukan sebelum pendaki masuk ke pintu masuk jalur pendakian. Tahapan ini diperlukan untuk keselamatan pengunjung ketika akan mengikuti aktivitas pendakian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement