Selasa 24 Apr 2018 13:55 WIB

Ribuan Jamaah Hadiri Tabligh Akbar di Mapolda Jabar

Masyarakat Jabar diminta menjaga keamanan dan ketertiban menjelang pilkada serentak.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Agus Yulianto
Ribuan umat Islam menghadiri acara tabligh akbar di lapangan Mapolda Jabar, Selasa (24/4).
Foto: Republika/Djoko Suceno
Ribuan umat Islam menghadiri acara tabligh akbar di lapangan Mapolda Jabar, Selasa (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan umat Islam dari berbagai daerah berkumpul di lapangan Mapolda Jabar untuk menghadiri tabligh akbar, Selasa (24/4). Sejumlah penceramah hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Prof Dr KH Nasarudin Umar, MA, KH Rukman Wiriadinata, MAg. Selain penceramah, juga tampil Sunu, mantan vokalis Band Mata, yang sudah berhijrah. 

 

Wakapolda Jabar, Brigjen Pol Drs Supratman mengatakan, dengan kegiatan ini, umat Islam semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya. Ia juga menyampaikan, pesannya agar masyarakat Jabar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban menjelang kegiatan pilkada serentak. "Jadikan pilkada ini sebagai pesta demokrasi yang aman dan tertib," ujar dia.

 

Supratman juga mengajak masyarakat, khususnya jamaah tabligh akbar untuk bersama-sama memerangi hoaks yang kini marak di media massa. Masyarakat, kata dia, jangan mudah menyebarkan informasi hoaks di media sosial. Jika mendapatkan berita yang belum jelas, masyarakat diimbau mencari informasi ke aparat berwenang. "Jangan mudah menyebarkan berita hoaks. Sebab menyebarkan berita hokas itu ada sanksi hukumnya," ujar dia.

 

Sementara KH Rukman Wiriadinata, dalam tausiahnya mengajak para jamaah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ia juga mewasiatkan, agar jamaah melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Sebab, kata dia, shalat berjamaah di masjid sebagai ibadah yang diutamakan oleh ajaran agama Islam. "Shalat berjamaah di masjid akan membawa keberkahan," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement