REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga tengah menyiapkan kampusnya sebagai tempat pendidikan sekaligus sebagai satu destinasi wisata akademik bagi masyarakat umum.
Konsep pengembangan destinasi wisata akademik ini akan menjadikan kampus IAIN Salatiga menjadi salah satu ruang publik yang menarik dengan beragam wahana edukasi yang bisa dijadikan media belajarbagi masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan IAIN Salatiga, Drs Kastolani MAg mengatakan, pengembangan kampus III yang berlokasi di Jalur Lingkar Slatiga (JLS) ampus kami kita bagimenjadi tiga zona.
Yang meliputi zona akademik, zona kemahasiswaan dan zona publik. Khusus di zona publik ini, diantaranya kitarancang untuk dibangun hall, laboratorium seperti green house, food court,taman, kebun penelitian, hutan mini dan sebagainya.
"Termasuk berbagai pengetahuan tentangkeislaman. Inilah yang kita siapkan untuk destinasi wisata akademik tersebut,ungkapnya, saat dikonfirmasi di Semarang," Selasa (24/4).
Menurut Kastolani, lembaga pendidikannyamelihat bahwa lembaga pendidikan tingkat SD hingga SMA saat inimasih minimsarana laboratorium IPA, Biologi, Matematika dan sebagainya.
Ia mencontohkan, jika akan belajar tentangberbagai jenis tanaman, atau belajar mengenai struktur dan berbagai jenisbatuan, di lembaga pendidikan umumnya masih belum siap untuk memperlihatkanseperti apa barangnya.
Kelak semua pembelajaran ini dapatdilakukan di destinasi wisata akademik IAIN Salatiga. Maka di sebagian dariarea kampus akan kita siapkan yang disebut dengan wisata akademik bagimasyarakat.
"Mulai dari SD, SMP, SMA, Tsanawiyah,Aliyah dan lainnya sebagai satu kesatuan," jelasnya.
Karena, ke depan IAIN Salatiga akanmenjadi badan Layanan Umum (BLU), lanjutnya, maka lembaga pendidikannya jugaharus menggali sumber keuangan untuk menopang kegiatan pembelajaran dari sumbernon SPP dan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Dari sumber keuangan destinasi wisataitu diharapkan bisa meringankan UKT mahasiswa, sekaligus menambah sumberkeuangan dan memperlancar proses pembelajaran dan pengembangan kampus.
Ia juga mengaku sudah menginfentarisirbeberapa sumber- sumber keuangan yang bisa digali. Namun --hari iniia melihatorang tua atau masyarakat ingin berpergian bersama keluarga, hanya ke sebuahtaman, ke danau atau sekedar berolahragatetapi tidak ada ruang publik yang tersedia.
"Kita lihat Cimory saja, setiap hari ramai dikunjungi orang, mengapa kita tidak bisa menyediakanruang publik bagi masyarakat yang menarik sekaligus sarat edukasi bagi anak-anak mereka,"tandasnya.