Selasa 24 Apr 2018 14:36 WIB

Dompet Dhuafa Bantu Lansia Sehat dan Produktif

Gerli diharapkan membangun kesadaran betapa pentingnya peran lansia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah lansia mengikuti pemeriksaan mata gratis pada peluncuran Gerakan Relawan Lansia di Zona Madinah, Parung, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah lansia mengikuti pemeriksaan mata gratis pada peluncuran Gerakan Relawan Lansia di Zona Madinah, Parung, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dompet Dhuafa meluncurkan Gerakan Relawan Lansia Indonesia (Gerli) di Rumah Sehat Terpadu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor pada Selasa (24/4). Dibentuknya Gerli sebagai upaya Dompet Dhuafa membantu orang-orang lanjut usia (lansia) agar mereka tetap sehat dan produktif di usia tua.

Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan mengatakan Dompet Dhuafa tidak hanya membantu fakir miskin, Dompet Dhuafa juga membantu orang-orang yang tidak berdaya atau lemah. Oleh karena itu, Dompet Dhuafa membantu lansia yang juga membutuhkan sentuhan kasih sayang.

"Kita memahami, kita mengetahui, banyak juga dhuafa-dhuafa yang lansia untuk itulah gerakan relawan lansia Indonesia dimana lansia yang mempunyai kelebihan dan kecukupan berkontribusi membantu saudara lansia lainnya yang memiliki kekurangan," kata Imam kepada Republika.co.id di Rumah Sehat Terpadu, Bogor, Selasa (24/4).

Ia menerangkan, setelah diluncurkannya Gerli diharapkan membangun kesadaran betapa pentingnya peran lansia. Gerli akan mempunyai beberapa program pemberdayaan di beberapa bidang, di antaranya bidang kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi agar para lansia punya kegiatan dan usaha.

Contohnya kalau ada lansia suka memasak, Dompet Dhuafa akan fasilitasi dengan memberinya peralatan masak. Setiap ada kegiatan mereka yang akan mensuplai masakan. Para lansia juga bisa berbagi keahlian. Contohnya,  kalau ada lansia yang menjadi guru maka bisa mengajari anak-anak dhuafa yang ada di Dompet Dhuafa.

Mereka yang lansia tidak hanya membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Mereka juga butuh bekerja dan produktif agar terhindar dari buram, budeg, beser dan bengong (B4). Mereka jadi punya aktivitas yang produktif dan kegiatan menjadi relawan. Diharapkan, hormon-hormon yang sehat muncul di dalam dirinya.

"Sehingga sistem kekebalan tubuhnya meningkat, jadi umurnya panjang, umur panjang karena produktif dan berbagi maka amalnya makin manjang," ujarnya.

Dompet Dhuafa juga berencana membangun Lansia Empowering Learning Center. Dompet Dhuafa menginformasikan, berdasarkan data Satuan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2016, jumlah penduduk lansia terus bertambah.

Penduduk usia kerja lansia ada sebanyak 22,79 juta orang dan angkatan kerja lansia 10,96 juta orang. Penduduk lansia yang bekerja sebanyak 10,79 juta orang dan penganggur terbuka lansia sebanyak 165.702 orang.

Dompet Dhuafa menyampaikan penganggur terbuka lansia lebih banyak laki-laki, yaitu sebanyak 99.229 orang. Sementara pengangguran terbuka perempuan lansia sebanyak 66.473 orang. Penganggur terbuka lansia di perkotaan lebih banyak dibandingkan di pedesaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement