Selasa 24 Apr 2018 20:19 WIB

Pemkot Surabaya Cek Beban Jembatan Ujung Galuh

Pemkot Surabaya bekerja sama dengan ITS lakukan pengecekan beban jembatan ujung galuh

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
jembatan runtuh / Ilustrasi
Foto: Aguk Sudarmojo/Antara
jembatan runtuh / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya bekerja sama dengan tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan pengecekan kualitas beban Jembatan Ujung Galuh pada Selasa (24/4). Selama pelaksanaan yang berlangsung mulai pukul 7.30-18.00 WIB, jembatan baru itu ditutup sementara.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengawasan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Ridho Nur Wahab mengatakan, pengecekan dilakukan supaya bisa diketahui kualitas beban jembatan itu ketika nanti benar-benar diresmikan. Sehingga, kecelakaan atau pun hal buruk lainnya bisa dihindari.

"Kami juga tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari setelah benar-benar diresmikan," kata Ridho di Surabaya, Selasa (24/4).

Ridho menjelaskan, dalam proses pengecekan itu, pihaknya  mendatangkan 8 truk yang masing-masing isinya berbobot 25 ton. 8 truk itu diletakkan di atas Jembatan Ujung Galuh, yang tujuannya untuk mengetahui sejauh mana kekuatan jembatan dalam menyangga beban yang nanti melewatinya.

"Jadi, beban di atas Jembatan Ujung Galuh itu sekitar 200 ton, kemudian ada alat pengukurannya, apakah ada penurunan dari jembatan itu atau tidak?" ujar Ridho.

Ridho menjelaskan penutupan jembatan baru dimulai pukul 07.30 WIB karena di pagi hari, Pemkot Surabaya masih memberikan kesempatan atau mengakomodasi masyarakat yang ingin berangkat kerja dan anak-anak yang berangkat ke sekolah. Semoga bisa cepat selesai, sehingga penutupannya tidak sampai pukul 18.00 WIB, kata Ridho.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya untuk melakukan rekayasa arus lalu lintas akibat Jembatan Ujung Galuh itu ditutup sementara. Pada hakekatnya, arus lalu lintas di sekitar Jembatan Ujung Galuh itu tetap kembali pada semula, yakni sebelum jembatan baru itu diaktifkan. Irvan menjelaskan, arus lalulintas yang paling signifikan terdapat di Jalan Darmo Kali sisi utara. Sebab, di jalan itu diberlakukan kembali arus dua arah.

"Yang pasti, nanti akan ada petugas dari Dishub dan Satlantas Polrestabes Surabaya yang akan siaga di lokasi untuk mengarahkan para pengendara," kata dia.

Khusus untuk Dishub Surabaya, Irvan mengaku menurunkan sekitar 30 personil untuk membantu para pengendara yang akan melintas di kawasan itu. "Oleh karena itu, mengimbau kepada warga Surabaya untuk sementara waktu  menghindari kawasan itu, supaya tidak terjadi penumpukan, karena akan ada penutupan sementara," ujar Irvan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement