REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG- Bupati Bandung, Dadang M Nasser mengungkapkan pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pertanian menargetkan penanaman 2 juta bibit kopi jenis varietas baru pada 2018 ini dan mendatang. Langkah tersebut ditempuh sebagai upaya mengembangkan tiga varietas kopi jenis yang baru ditemukan.
"Satu juta pohon pertahun bahkan tahun ini bisa nambah 2 juta pohon. Kami mendorong percepatan menanam dengan bibit unggul agar rakyat mau menanam kopi," ujarnya seusai penandatanganan kerjasama antara Pemkab Bandung dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Selasa (24/4).
Ia menuturkan, pemerintah daerah juga berusaha memfasilitasi petani dengan memberikan bibit kopi yang tahan penyakit dan di panen dalam waktu setahun. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat ikut menunjang rencana tersebut.
Sebab menurutnya, bukan hanya di Kabupaten Bandung tapi juga di Garut, Sumedang, Kabupaten Bandung Barat dan daerah lain yang berbatasan langsung dengan perkebunan kopi di Kabupaten Bandung.
"Pengembangan kopi sedang berkembang di masyarakat. Dalam Mou ini, Puslitkoka juga akan menunjang pembangunan Citarum Harum di bidang lingkungan di Kabupaten Bandung," ungkapnya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung mengungkapkan bersama Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia telah menemukan tiga varietas kopi baru dengan rasa yang unik dan diperkirakan akan laku di pasaran. Pihaknya segera akan melepas produk tiga varietas tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengatakan tiga varietas kopi baru tersebut berasal dari dua tempat yaitu dua varietas di temukan pada pohon yang berusia 90 tahun di Pasirjambu. Sementara satu lainnya berada pada pohon berusia 70 tahun di Cilengkrang.
"Temuan varietas baru itu diawali dari laporan masyarakat yang mengatakan adanya jenis kopi dengan kualitas bagus pada 2014/2013 lalu," ujarnya disela-sela penandatangan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bandung dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Selasa (24/4).