Rabu 25 Apr 2018 06:07 WIB

Kapal Induk Pertama Cina Segera Diuji Coba

Cina memiliki rencana ambisius memodernisasi militernya.

Kapal induk pertama Cina Liaoning.
Foto: CCTV News
Kapal induk pertama Cina Liaoning.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kapal induk pertama Cina yang dibuat di dalam negeri diperkirakan memulai uji laut. Praduga itu muncul setelah sejumlah gambar kapal tersebut, yang meninggalkan dermaga di pelabuhan timur laut, Dalian, muncul di lokamaya Cina, Senin (23/4).

Kapal induk yang tidak disebutkan namanya, diluncurkan pada tahun lalu dan dipasangi senjata serta pranata lain serta belum memasuki masa dinas. Presiden Cina Xi Jinping mengawasi modernisasi militer yang ambisius, termasuk pembuatan jet siluman dan peluru kendali antisatelit.

Laman berita Cina, termasuk Sina, menunjukkan foto kapal induk itu pada Senin, yang tampak diturunkan dari dermaga oleh kapal tunda, meskipun tidak jelas akan berlayar ke mana. Senin adalah peringatan ke-69 pendirian angkatan laut Cina modern.

Laporan tersebut mengatakan kapal induk itu kemungkinan disiapkan untuk uji coba laut pertamanya. Kementerian Pertahanan Cina tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Gambar-gambar kapal induk ini telah banyak bocor di internet Cina, dengan sedikit perhatian nyata dari pemerintah. Media pemerintah sebelumnya telah mengutip para ahli militer yang mengatakan kapal induk yang menjadi kedua milik Cina tersebut, diperkirakan tidak akan beroperasi hingga 2020, setelah sepenuhnya dirakit dan dipersenjatai.

Sedikit yang diketahui tentang program kapal induk Cina yang merupakan rahasia negara. Namun, pemerintah mengatakan rancangan kapal induk baru didasarkan pada pengalaman dari armada pertama di negara itu, yaitu Liaoning yang dibeli bekas dari Ukraina pada 1998 dan dirakit kembali di Cina.

Kapal induk bertenaga konvensional yang baru ini akan mengoperasikan jet tempur Shenyang J-15 Cina. Tidak seperti kapal induk nuklir jarak jauh angkatan Laut Amerika Serikat, kedua kapal induk yang berfitur landas pacu loncat khas Soviet ini dimaksudkan untuk memberikan daya yang cukup bagi jet tempur untuk lepas landas dari dek yang lebih pendek. Namun keduanya tidak memiliki teknologi ketapel kuat untuk meluncurkan pesawat sebagaimana yang dimiliki kapal induk AS.

Liaoning telah mengambil bagian dalam latihan militer, termasuk di Laut Cina Selatan dan Pasifik Barat, tetapi diperkirakan hanya lebih banyak bertugas sebagai kapal pelatihan. Taiwan mengatakan Cina sebenarnya membangun dua kapal induk baru, tetapi Cina belum secara resmi mengonfirmasi keberadaan kapal induk lain.

Media pemerintah Cina mengutip para ahli yang mengatakan bahwa negara itu membutuhkan setidaknya enam kapal induk. AS mengoperasikan 10 dan berencana membangun dua lagi.

Sebagian besar ahli setuju mengembangkan kekuatan semacam itu akan menjadi usaha puluhan tahun bagi Cina, tetapi peluncuran kapal induk kedua memiliki nilai gengsi tertentu bagi Beijing, yang dilihat banyak pengamat sebagai upaya mengikis reputasi militer AS di wilayah tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement