REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Noor Achmad, mengkritisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang berencana menggelar nonton bareng (nobar) film Dilan dan Yowis Ben pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Menurut Noor Achmad, seharusnya untuk menentukan sebuah film yang akan diputar pada peringatan Hardiknas, filmnya harus sesuai dengan standardisasi pendidikan nasional.
"Kita tidak boleh mengulang sejarah film G30S PKI. Hanya karena ada peran tokoh yang berkuasa saat itu," ujar politikus Partai Golkar itu, Selasa (24/4).
Kemudian, kata Noor Achmad, film tersebut juga harus sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Terutama untuk pendidikan karakter, baik itu fisik maupun nonfisik, dalam rangka memperkuat budaya nasional.
"Kalau ingin dijadikan tontonan wajib bagi siswa-siswi, ya, harus dirancang yang matang," kata Noor Achmad.
Nobar film Dilan dan Yowis Ben rencananya dijadikan sebagai salah satu agenda dalam rangka memperingati Hardiknas pada 2 Mei 2018 mendatang. Selain kegiatan nobar, rangkaian peringatan Hardiknas akan diisi dengan bazar buku murah, ngobrol publik, pertunjukan seni tradisional, pergelaran dendang kencana, pameran foto pendidikan dan kebudayaan, serta pameran sejarah Asian Games.