REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco mengakui timnya membuat kesalahan mendasar saat menghadapi Liverpool pada leg pertama semifinal Liga Champions kontra Liverpool. Kesalahan itu membuat Liverpool dengan mudah menjebol gawang Roma dan akhirnya menang dengan skor 5-2 di Anfield, Rabu (25/4) dini hari WIB.
Roma bahkan sempat tertinggal 0-5 sebelum memperkecil skor pada 10 menit akhir. Menurut Di Francesco, timnya bisa dibobol dengan mudah akibat kerap kalah dalam duel bola. Selain itu, para pemainnya tak mau kembali mengejar si kulit bundar yang sebenarnya sudah terbaca arahnya. "Itu membuat kami kehilangan kontrol," kata Di Francesco kepada Mediaset Premium, dikutip Football Italia.
Ia menolak anggapan formasi tiga bek di belakang merupakan kesalahan yang seharusnya lekas diubah di tengah permainan. Menurut dia, dengan formasi tersebut Roma dapat bertahan selama 20 menit.
"Jadi, itu bukan masalah. Kami terus kalah dalam setiap situasi satu lawan satu dan kehilangan bola dengan sangat mudah," ungkapnya.
(Baca juga: Klopp: Liverpool Sempurna Selama 80 Menit)
Ia mengatakan beknya dipecundangi saat mereka seharusnya kembali dan menahan bola. Tapi, akibat kalah dalam duel, membuat para pemain Liverpool leluasa mencetak gol.
"Kami sedikit di bawah Liverpool dalam hal kekuatan fisik dan kecepatan," kata dia mengakui.
Roma unggul 2-0 pada babak pertama lewat dua gol Mohamed Salah. Salah kemudian melepas assist untuk gol ketiga Sadio Mane pada menit ke-56 dan Roberto Firmino lima menit berselang. Firmino membuat Liverpool di atas angin lewat golnya pada menit ke-78.
Roma bangkit dengan mencetak gol pada menit ke-81 melalui Edin Dzeko. Diego Perotti kemudian membobol gawang Liverpool dari titik putih pada menit ke-85.