Rabu 25 Apr 2018 11:12 WIB

Limbah yang Hasilkan Rupiah

Produk kriya yang dihasilkan mulai menembus pasar internasional.

Rep: bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Perajin Rotan
Foto: Antara
Perajin Rotan

REPUBLIKA.CO.ID,  UNGARAN -- Manfaat pelatihan mengolah limbah menjadi kerajinan bernilai rupiah mulai dirasakan oleh warga Desa Kenteng, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Produk kriya yang mereka hasilkan mulai menembus pasar internasional.

"Keranjang parcel yang diproduksi warga Kenteng telah memenuhi kebutuhan untuk Singapura," ungkap Mukhsin, pengelola Perpustakaan Desa (Perpusdes) Citra Ilmu Desa Kenteng, Ahad (22/4).

Mukhsin mengatakan, kendati untuk menjangkau pasar negara tetangga tersebut dilakukan oleh pengepul, namun manfaat secara keekonomian sudah dapat dirasakan oleh warga Kenteng yang memanfaatkan pelatihan. Menurut Mukhsin, pembuatan kerajinan dengan memanfaatkan limbah kayu ini merupakan inovasi yang dilakukan para pengelola perpustakaan Perpusdes Citra Ilmu Desa Kenteng.

Mukhsin menambahkan, sejak awal tahun 2017 lalu telah diekspor sekitar 300 keranjang parcel aneka bentuk dari limbah kayu dan variasi rotan. Khusus untuk limbah kayu mudah didapat dari beberapa usaha penggergajian di desa setempat. Instruktur yang melatih warga berasal dari Desa Kenteng sendiri yang telah berpengalaman dengan usaha ini. Hal ini tidak akan tercapai tanpa ketekunan warga untuk mau mengikuti pelatihan.