REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak membawa pengaruh signifikan terhadap harga jual bawang putih impor di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia Pieko Njotosetiadi mengatakan, harga bawang putih justru mengalami penurunan dalam sepekan terakhir. "Kenaikan kurs hanya lima persen. Sementara pasokan bawang putih sedang lancar sehingga harga cenderung turun," ujarnya, usai mengikuti rapat dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (25/4).
Menurut Pieko, saat ini harga rata-rata bawang putih impor di tingkat distributor berada di level Rp 14 ribu per kilogram. Sementara di tingkat pedagang eceran, komoditas itu dijual sekitar Rp 25 ribu per kilogram.
Pieko memprediksi harga bawang putih akan terus turun. Sebab, dalam waktu dekat akan ada tambahan pasokan sebanyak 70 ribu ton lagi. Pemerintah belum lama ini telah menerbitkan izin impor tambahan untuk komoditas bawang putih sebanyak 100 ribu ton. Izin itu diberikan pada 13 perusahaan.
Perbankan Waspadai Nilai Tukar Rupiah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, realisasi impor bawang putih pada periode Januari hingga Maret 2018 baru mencapai 20.899 ton.
Sebagian besar kebutuhan bawang putih nasional memang masih dipenuhi oleh barang impor. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, sepanjang 2017 Indonesia hanya mampu memproduksi bawang putih sebanyak 19.494 ton.
Pada tahun yang sama, Indonesia mengimpor 559.728 ton bawang putih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.