REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas terus memperkuat strategi Manajemen Penanggulangan Kebakaran Terintegrasi dan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di area konsesi pemasok bahan baku APP Sinar Mas. Selain itu, Perusahaan juga turut mendukung target Presiden Indonesia Joko ‘Jokowi’ Widodo, yaitu zero fire and haze menjelang dan selama Asian Games 2018, yang jatuh bertepatan pada musim kemarau tahun ini.
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan, APP Sinar Mas sebagai bagian dari komponen bangsa bangga dapat mendukung Indonesia dalam menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018 untuk kedua kalinya di Indonesia. "Tidak hanya melalui dukungan sponsorship sebagai mitra resmi Asian Games, tetapi juga melalui kontribusi dalam mencegah dan menanggulangi karhutla menjelang dan selama Asian Games berlangsung," kata dia dalam keterangannya di Jakarta hari ini.
Fire Data and Information Technology Manager APP Sinar Mas Gustaf Rantung mengatakan dua strategi utama yang diterapkan oleh APP Sinar Mas untuk operasi khusus ini, yaitu pencegahan dan mitigasi. Langkah awal untuk semakin mengefektifkan strategi pencegahan dan mitigasi dilakukan dengan meningkatkan akurasi pemetaan wilayah yang dianggap rawan ancaman karhutla. Operasi ini meliputi tiga kabupaten di Sumatera Selatan, yaitu Ogan Komering Iir (OKI), Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
“Objektif utamanya adalah melakukan pencegahan dan mitigasi kebakaran ke sel terkecil, sehingga jika muncul api, tidak akan terjadi pemadaman dalam skala besar,” terang Gustaf.
Strategi pencegahan dilakukan selain dengan menjaga wilayah konsesi bebas api, juga penanaman kesadaran seputar karhutla terhadap masyarakat sekitar, serta penguatan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Strategi berikutnya berkenaan dengan mitigasi bencana. Key Performance Indicator (KPI) terkait mitigasi bencana karhutla ditingkatkan hingga 2 kali lipat sehingga diharapkan akan 2 kali lebih efektif dalam mengurangi risiko yang akan timbul dari api itu sendiri.
Deteksi area kebakaran ditingkatkan melalui penambahan menara pemantau api setinggi 32 meter dengan radius pantau 10 km. Penambahan dilakukan di wilayah OKI (5 menara), serta di Banyuasin dan Musi Banyuasin (8 menara). Di sekitar area belukar yang vegetasinya tidak padat, dibangun menara mini setinggi 12 meter sebanyak 25 unit. Pemantauan dari menara ini sebagai pengganti patroli darat yang dianggap kurang begitu efektif dalam mendeteksi api.
Sampai dengan tahun 2018 APP Sinar Mas menginvestasikan lebih dari USD 100 Juta untuk upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla, ditambah investasi sekitar USD 3,8 Juta yang dikhususkan untuk persiapan menjelang dan selama Asian Games berlangsung sepanjang Mei-Oktober 2018. APP Sinar Mas juga terus melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan otoritas dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk mencegah dan menangani karhutla di seluruh wilayah operasi. Hal ini sejalan dengan komitmen perlindungan hutan APP Sinar Mas yang tertuang dalam Forest Conservation Policy (FCP).
“APP Sinar Mas menerapkan empat pilar Manajemen Penanggulangan Kebakaran Terintegrasi, yaitu Pencegahan, Persiapan, Deteksi Dini, dan Respon Cepat. Penanganan karhutla yang sinergis dan terintegrasi merupakan salah satu prioritas utama APP Sinar Mas dalam menjaga kelestarian hutan,” papar Gustaf.
Selain itu, APP Sinar Mas juga menginisiasi program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), yang merupakan upaya pemberdayaan masyarakat yang dikombinasikan dengan pelestarian alam dan lingkungan sekitar. Melalui program ini, masyarakat diarahkan mengelola lahan secara agroforestri dengan bercocok tanam hortikultura (sayur dan buah), tanaman pangan, peternakan, perikanan, dan olahan makanan untuk konsumsi sendiri atau dijual.
APP Sinar Mas memfasilitasi hal tersebut dari hulu hingga ke hilir, mulai dari penyediaan alat, benih, pendampingan, hingga membantu memasarkan produk. Program ini ditargetkan ke 500 desa sampai dengan tahun 2020 di sekitar dan dalam wilayah konsesi pemasok APP Sinar Mas, dengan menyalurkan dana bergulir senilai USD 10 Juta.
Head of Corporate Social and Security APP Sinar Mas Agung Wiyono menjelaskan, program DMPA yang pertama kali digagas pada akhir tahun 2015 kini telah menjangkau 191 desa yang tersebar di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Per Maret 2018, penerima manfaat program DMPA telah mencapai 13.814 Kepala Keluarga.
“Selain pencegahan karhutla, DMPA juga bertujuan untuk membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat yang berada di dalam wilayah atau sekitar konsesi dengan membantu meningkatkan pendapatan dan pangan, membangun kemitraan pasar, melakukan transfer teknologi, serta pencegahan konflik dan kebakaran hutan, serta menjaga kelestarian hutan disekitar desanya,” Tambah Agung.