REPUBLIKA.CO.ID, OKPO -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah akan fokus pada pembuatan kapal selam sendiri. Ini setelah setelah kapal selam kedua hasil kerja sama dengan Korea Selatan KRI Ardadedali-404 diserahkan.
"Ini dulu disempurnakan, kapal kelima keenam itu kita buat sendiri, masak sampai lima kali tidak bisa buat, kita bukan orang bodoh, banyak orang pintar," kata Menhan usai penamaan dan penyerahan kapal selam KRI Ardadedali-404 di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine (DSME), Okpo, Korea Selatan, Rabu (26/4).
Dia mengatakan kapal selam ketiga kerja sama dengan Korea Selatan dibuat PT PAL. Menhan mengatakan, setelah ini PT PAL akan bekerja menyambung bagian-bagian kapal selam yang telah dikirim dari Korea Selatan.
Penyambungan kapal selam yang akan dinamai KRI Alugoro-405 itu sudah berjalan. Dia memperkirakan akan selesai dalam beberapa bulan ke depan.
Baca Juga: Menhan: KRI Ardadedali-404 akan Berikan Efek Gentar
Setelah kapal selam ketiga hasil kerja sama dengan Korea Selatan selesai, Menhan menuturkan, perlu beberapa kerja sama lagi hingga akhirnya dapat benar-benar membuat kapal selam sendiri. "Kemudian ditambah dua, tiga, kerja sama, setelah itu kita bisa buat sendiri, itu arti makna yang awal dari kerja sama ini," ujar Ryamizard Ryacudu.
Pada 1960-an, ucap dia, Tanah Air mempunyai 12 kapal selam. Sementara hingga sebelum kerja sama dengan Korea, Indonesia hanya memiliki dua kapal selam.
Kini dengan tambahan tiga kapal selam, Indonesia memiliki lima kapal selam. Akan tetapi, dia menilai, jumlah tersebut masih kurang dan setidaknya menyamai jumlah 12 kapal selam.
"Kalau tidak ya kita mundur dong, dulu 12 masa kurang dari itu, 12 saja sudah mundur, nanti akan bertambah, tetapi kita belajar terus kita akan membuat kapal lebih canggih ini dengan dasar ini," ucap Menhan.
Baca Juga: Arti Nama Ardadedali untuk Kapal Selam Kerja Sama dengan Korsel