Kamis 26 Apr 2018 11:33 WIB

Hamas Minta Faksi Suriah Hindari Serang Pengungsi Palestina

Milisi ISIS menguasai sebagian wilayah yang ditinggali pengungsi Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Seorang warga Suriah melintas di sebuah mobil yang hancur usai pertempuran antara oposisi dan militer Suriah di kawasan kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Suriah.
Foto: Abbas Kecam Serangan Suriah ke Kamp Pengungsi Palestina, Yarmouk
Seorang warga Suriah melintas di sebuah mobil yang hancur usai pertempuran antara oposisi dan militer Suriah di kawasan kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Hamas, pada Rabu (25/4), meminta pihak-pihak yang bertikai di Suriah agar tidak menargetkan atau menyerang kamp pengungsi Palestina di sana. Hamas mengatakan sudah cukup penderitaan yang dialami warga Palestina.

"Gerakan (Hamas) meminta kepada semua pihak agar tidak melibatkannya (orang-orang Palestina) di semua peristiwa yang terjadi di sana," kata juru bicara Hamas Abel Latif Al-Kanou dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Anadolu Agency.

Ia mengungkapkan penderitaan warga Palestina di Suriah harus diakhiri karena mereka adalah pengungsi. "Semua yang mereka nantikan dan harapkan adalah kembali ke rumah, kota, dan desa mereka yang mana telah mereka tinggalkan karena pendudukan Israel," ujar Al-Kanou.

Dalam sepekan ini, sekitar 20 warga Suriah tewas akibat serangan udara pasukan Suriah di Distrik Kamp Yarmouk di Damaskus. Milisi ISIS menguasai sebagian wilayah Kamp Yarmouk. Di daerah tersebut terdapat kamp pengungsi Palestina.

Menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), terdapat sekitar 12 warga Palestina yang berada di Kamp Yarmouk dan di daerah sekitarnya. Kamp tersebut telah cukup menderita akibat pertempuran antara berbagai faksi di Suriah, termasuk ISIS.

Perang Suriah telah berlangsung selama tujuh tahun. Lebih dari 500 ribu orang telah tewas sejak konflik pecah pada 2011. Sementara lebih dari 10 juta lainnya mengungsi ke berbagai negara di dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement