Kamis 26 Apr 2018 13:02 WIB

Polisi Tembak Mati Otak Penyekapan Penumpang Taksi Daring

Tiga pelaku menyekap dan merampok korban yang menggunakan layanan GrabCar.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andri Saubani
Ilustrasi penculikan
Foto: IST
Ilustrasi penculikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap tiga pelaku penyekapan dan perampokan seorang gadis bernama San San (24), sementara satu pelaku ditembak mati. Adapun pelaku yang ditembak mati itu, merupakan otak dari tindak kriminal tersebut.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edi Suranta Sitepu membenarkan penangkapan tersebut. "Benar sudah kami tangkap, yang dua pelaku kemarin dan satu pelaku hari ini," ujar dia kepada Republika, Kamis (26/4).

Menurut dia, dua pelaku ditangkap di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (25/4) sekitar pukul 14.00 WIB. Sementara pelaku sekaligus otak utamanya, ditembak mati lantaran mencoba melawan petugas, di wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis (26/4) sekitar pukul 05.00 WIB.

"Jadi tiga pelaku yang sudah ditangkap, mungkin besok kita rilis ya untuk lebih jelasnya," papar Edi.

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan bernama San San (24) disekap ketika menumpangi taksi daring Grab dari kawasan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat pada Selasa (24/4) lalu sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, San San sedang menuju ke kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam perjalanan, tiba-tiba saja saat duduk di bagian tengah mobil ada dua orang dari kursi bagian belakang menyergapnya, dan meminta korban menelepon keluarganya untuk meminta uang tebusan.

Namun, karena mengaku keluarganya tak sekaya yang dikira, akhirnya pelaku hanya mengambil uang dan telepon genggam yang dibawa San San. Para pelaku lantas menggasak barang berharga milik San San yang tak bisa melawan.

Akibatnya, ia kehilangan satu unit telepon genggam juga kartu anjungan tunai mandiri (ATM), dan uang tunai senilai Rp 30 ribu. Setelah mendapatkan barang berharga korban, pelaku pun kembali menurunkan korban ke lokasi pertama di jemput sekira pukul 13.00 WIB dalam kondisi masih bernyawa.

Karena curiga ada apa-apa, Santi pun menghubungi call center pihak taksi daring. Santi pun sempat mendatangi Kantor Grab bersama dengan teman adiknya guna menanyakan identitas oknum pengemudi.

Pada akhirnya, San San ditemukan di lokasi ia dirampok masih dalam keadaan hidup. Akhirnya, korban pun membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Barat.

Polisi juga mendalami adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami korban, selain dirampok oleh oknum sopir taksi online GrabCar. Sejauh ini memang diketahui, San San mengalami kerugian uang sebanyak Rp 530 ribu, kalung dan gelang emas, serta sebuah telepon genggam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement