Kamis 26 Apr 2018 13:06 WIB

Pusat Toko Tani Dikembangkan di 20 Provinsi

Kementan memastikan pasokan bahan pangan jelang HBKN cukup.

Red: EH Ismail
Peluncuran Pusat Toko Tani di Lampung, Rabu (25/4).
Foto: Humas BKP Kementan.
Peluncuran Pusat Toko Tani di Lampung, Rabu (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Setelah sukses membangun Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) di Jakarta, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) mengembangkan TTIC di 20 provinsi.

Dari 20 TTIC yang  dikembangkan, salah satunya di Provinsi Lampung yang diluncurkan di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Rabu (25/4). Acara ini sekaligus menandakan dimulainya  apel siaga menjaga stok dan stabilitasi harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Acara peluncuraan program diresmikan Pelaksana Tugas Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Taufik Hidayat bersama Inspektur Jenderal Kementan Justan Riduan Siahaan, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Riwantoro, Sekretaris DKP Provinsi Lampung Bani Ispiranto, Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan DKP Bahagiati, Gapoktan, serta sejumlah undangan lainnya.

Dalam sambutannya,  Justan Siahaan mengatakan, Provinsi Lampung mendukung ketersediaan dan stabilitas komoditi pangan strategis di Jakarta, khususnya pada HBKN.

“Dengan adanya TTIC diharapkan mampu mendukung ketersediaan dan keterjangkauan komoditi strategis pangan untuk masyarakat,” ujar Justan.

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Riwantoro mengatakan, peluncuran TTIC di Lampung merupakan salah satu bagian kegiatan nasional yang juga akan dilakukan di 19 provinsi lainnya.

“Acara ini menandakan pemerintah hadir dan siap menyambut HBKN. Insya Allah pasokan bahan pangan cukup dan tahun ini lebih dari cukup karena kita siapkan sejak awal,” tambah Riwantoro.

Plt Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan  Lampung Taufik Hidayat menjelaskan, saat ini Lampung merupakan daerah produsen pangan. “Karena itu, tidak salah jika Lampung ditetapkan sebagai salah satu lumbung pangan nasional karena sekitar 35 persen kebutuhan pangan di Jakarta disuplai dari Lampung. Menurut Taufik, Apel Siaga menjelang HBKN merupakan langkah konkret dalam menyediakan pangan murah berkualitas bagi masyarakat.

Kepala DKP Kusnardi dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris DKP Lampung Bani Ispiranto mengatakan, jumlah Gapoktan pemasok pangan ke TTI pada 2018 mencapai 43 gapoktan.

“Gapoktan di sini siap memasok 86 TTI di  Lampung, Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi,” kata Bani.

Dalam acara itu juga ditandatangani kesepakatan antara DKP Lampung dengan Perum Bulog Divre Lampung dan PT Indoguna Utama tentang kepastian distribusi pangan dan ikrar kesanggupan gapoktan memasok bahan pangan ke TTIC.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement