REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga amil zakat nasional modern pertama di Indonesia, Yayasan Baitul Mal Umat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI) menargetkan pengumpulan dana zakat, infaq, dan sedekah sebesar Rp 5 miliar pada Ramadhan.

"Kalau kita kan sudah punya target hampir Rp 3,5 triliun per bulan. Biasanya bulan puasa sampai Rp 4 miliar sampai 5 miliar lebih," ujar Direktur Eksekutif Bamuis BNI, Sudirman, usai diskusi panel tentang dunia perzakatan Indonesia yang digelar Bamuis BNI di Jakarta, Rabu (25/4).

Sudirman juga telah menyiapkan program membantu umat yang membutuhkan saat Ramadhan. Program-program tersebut nantinya akan diajukan oleh Bamuis BNI yang ada di daerah-daerah.

Menurut Sudirman, dana zakat yang dihimpun Bamuis BNI lebih banyak daripada dana infaq dan sedekah. Menurut dia, dana zakat yang dikumpulkan Bamuis BNI bisa mencapai 90 persen, sedangkan infaq sedekah yang dikumpulkan hanya 10 persen.

"Yang paling banyak itu zakat dari karyawan-karyawan BNI yang Muslim sebesar 90 persen karena kalau zakat dipotong 2,5 persen dari karyawan. Kalau infaq dan sedekah banyak diumat," ucapnya.

Penghimpunan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) dan CRS Bamuis BNI pada 2017 sebesar Rp 37.117.174.000, sedangkan yang dikelola 33.413.162.000. Angka tersebut meningkat 6,20 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2016, Bamuis menghimpun dana ZIS dan CSR sebesar Rp 34.950.861.000, sedangkan yang dikelola atau yang disalurkan mencapai Rp 31.523.203.000.

Dana ZIS yang dihimpun tersebut berasal dari pegawai PT BNI serta lingkungan keluarga PT BNI lainnya. Di samping zakat dari gaji dan uang pensiun, kegiatan penghimpunan zakat diperluas dengan menghimpun zakat dari pendapatan-pendapatan lain, seperti tunjangan hari raya, uang cuti dan bonus. Bamuis BNI juga menghimpun dana Zis dari para nasabah BNI serta masyarakat umum.

Ikuti Whatsapp Channel Republika