REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak dua orang remaja putri mengalami penuruan kesadaran. Keduanya langsung dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, untuk mendapatkan penanganan medis, Kamis (26/4). Namun, dari dua orang tersebut, satu di antaranya akhirnya menghembuska napas terakhir.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, kedua remaja putri tersebut adalah W (18 tahun) dan T (15). Korban W meninggal dunia pada Kamis siang dan satu korban lainnya masih menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
"Pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 WIB, kami mendapatkan laporan ada dua remaja puri dalam kondisi tidak sadarkan diri," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan di RSUD R Syamsudin SH, Kamis siang. Kedua pasien tersebut selanjutnya dilakukan observasi dan perawatan oleh petugas medis rumah sakit.
Namun, kata Susatyo, salah satu pasien atas nama W meninggal dunia pada Kamis siang sekitar pukul 12.30 WIB. Menyikapi kasus ini, aparat kepolisian melaksanakan prosedur penyelidikan dan penyidikan untuk mengetahui sebab-sebab dari ketidaksadarkan kedua pasien tersebut. "Terutama, akan mendalami dari berbagai informasi dari pihak keluarga," katanya.
Informasi sementara dari keluarga menyebutkan korban diajak temannya yang dikenal melalui media sosial facebook. Kedua korban sempat menginap dan kemudian besoknya kembali ke rumah dalam keadaan mengeluh sakit, "Penyebab dari ketidaksadaran korban masih didalami," katanya.
Dikatakan Susatyo, kemungkinan penyebab ketidaksadaran kedua gadis itu bisa berbagai sebab. Seperti overdosis, keracunan atau akibat miras dan lain sebagainya. Karena itu, untuk memastikan penyebab kematian korban, maka akan dilakukan otopsi. "Polisi tidak bisa menduga-duga penyebab meninggalnya korban W," katanya.
Kasubid Pelayanan Medis RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Supriyanto menambahkan, kedua pasien datang dengan kondisi penurunan kesadaran. Penyebabnya, bisa banyak hal dan perlu otopsi untuk mengetahui secara pasti, cetus dia.
Namun, kata Supriyanto, berdasarkan keterangan dari keluarga gejala penurunan kesadaran terjadi setelah korban pulang dari bermain dua hari lalu. "Untuk memastikannya perlu dilakukan otopsi terhadap satu oranag korban yang meninggal dunia," ujar dia. Riga Nurul Iman