Kamis 26 Apr 2018 22:58 WIB

Banyak Hadhrami yang Berpolitik

Hadhrami yang berpolitik tersebut mayoritas tidak menggunakan atribut habaib.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Forum Ulama dan Habaib (Fuhab) / Ilustrasi
Foto: Republika/Mas Alamil Huda
Forum Ulama dan Habaib (Fuhab) / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Anggota dari Hadhrami, Ben Sohib mengatakan, selama ini banyak hadhrami yang terjun ke dunia politik di Indonesia. Namun menurut dia, dari hadhrami yang berpolitik tersebut mayoritas tidak menggunakan atribut habaib.

"Hadhrami yg berpolitik banyak juga. Tapi tidak dengan atribut habaib," kata dia kepada Republika, Kamis (26/4).

Kendati begitu, dia tidak dapat menjelaskan, apa alasan banyak hadhrami tidak menggunakan atribut hadhrami. Dia mencontohkan, tokoh-tokoh hadhrami yang hingga kini eksis di kancah perpolitikan yakni Anies baswedan, Salim Segaff Jufri, Nurhayati Assegaff, hingga Tsamara Amani.

"Sebenarnya Anies Baswedan bukan habib. Kalau Salim Segaff habib tapi saya tidaj tahu kenapa tidak pakai atribut habib," kata Ben.

Sementara itu, Direktur Utama Kelompok Mizan yang juga hadhrami, Haidar Bagir mengatakan, tidak ada larangan bagi kalangan hadhrami jika ingin berpolitik. Apalagi, kata dia, di Indonesia semua warga negara memiliki hak yang sama dalam menyuarakan aspirasi.

Namun, dia berpendapat, berpolitik santun, baik dan tidak berperilaku kasar. "Semua warga itu punya hak untuk berpolitik, tapi yang mungkin lebih tepat ancaman, kekerasan, itu yang mungkin harus dihindari," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement