Kamis 26 Apr 2018 23:03 WIB

BNN Depok akan Fokus Rehabilitasi Korban Narkoba

BNN Kota Depok, dalam bidang rehabilitasi telah menyediakan Klinik Pratama.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Barang bukti narkoba (ilustrasi)
Foto: Antara/Moch Asim
Barang bukti narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok, fokus membahas terkait kebijakan strategi Pencegahan, Penyalahgunaan dan Pemberantasan Peredaraan Gelap Narkoba (P4GN) di seluruh kalangan masyarakat. Termasuk juga membahas program rehabilitasi untuk korban narkoba.

"Program P4GN di bidang rehabilitasi, BNN Kota Depok mengajak seluruh PD dan instansi vertikal dapat ikut mensosialisasikan pentingnya program rehabilitasi di Kota Depok. Kebijakan ini, juga untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah angka pemakai dan pencandu narkotika di wilayah," ujar Kepala BNN Kota Depok, AKBP Rusli Lubis di Depok, Kamis (26/4).

Menurut Rusli, BNN Kota Depok, dalam bidang rehabilitasi telah menyediakan Klinik Pratama. Klinik adalah klinik rehabilitasi bagi para pengguna narkoba di Depok, yang telah berdiri sejak Desember 2016 lalu. Klinik Pratama dapat digunakan oleh seluruh masyarakat di Kota Depok.

Di tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar), Kota Depok adalah kota pertama yang memiliki fasilitas pelayanan rehabiitasi bagi para pelapor (pengguna narkoba). Upaya tersebut merupakan hasil sinergitas yang baik antara BNN dengan Pemkot Depok.

"Klinik Pratama menjadi gerbang rujukan bagi para pengguna narkoba yang pembagiannya sesuai dengan tingkat pengguna narkoba. Oleh karena itu, kami perlu peran semua instansi terkait untuk ikut serta mensosialisasikannya," jelasnya.

Rusli menambahkan, terkait keberadaan Klinik Pratama diharapkan dapat meminimalisir angka kematian akibat narkoba. "Bagi masyarakat jangan takut untuk melapor kepada pihak kesehatan yang ada di wilayah, maupun langsung kepada kami agar rehabilitasi segera dilaksanakan. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," pungkas Rusli. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement