Jumat 27 Apr 2018 00:13 WIB

Peneliti UGM: Marsekal Hadi Tjahjanto Berpeluang Capres

Semua figur masih memungkinkan untuk dicalonkan jadi calon presiden.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meneriakkan yel-yel pada kegiatan kunjungan dan memberikan pengarahan kepada Prajurit TNI di Markas Grup 2 Kopassus, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah,.(ilustrasi)
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meneriakkan yel-yel pada kegiatan kunjungan dan memberikan pengarahan kepada Prajurit TNI di Markas Grup 2 Kopassus, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah,.(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peneliti Center for Presidential Studies (CfPS) Departemen Ilmu Komunikasi UGM, Muhammad Taufik Rahman, mengatakan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memiliki peluang untuk menjadi calon wakil Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang.

Figur Hadi, kata Taufik, justru bisa meredakan perdebatan partai-partai koalisi Jokowi yang selama ini berharap menjadi cawapres.

"Pemilihan Hadi dimungkinkan, karena pertimbangan profesionalitas dan netralitasnya bisa meredakan friksi di dalam koalisi Jokowi yang masih tajam," kata Taufik, Rabu (25/4), melalui rilisnya kepada Republika.co.id.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) itu, ujar Taufik, juga akan menjadi kejutan bagi lawan politik Jokowi. Karena selama ini Hadi tidak pernah diperhitungkan dalam sejumlah survei cawapres. "Ini kejutan, karena Hadi Tjahjanto tidak pernah masuk kategori cawapres favorit versi survei," ujarnya.

Meski begitu, imbuh dia, akan ada persoalan yang muncul bila Jokowi memilih mantan Sekretaris Militer Kepresidenan tersebut. Yakni, terkait konsolidasi Hadi di TNI yang baru saja berjalan.

"TNI baru saja mengalami pergantian panglima. Pemilihan Hadi saya kira akan mengganggu konsolidasi TNI," tandasnya.

Sedangkan Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universiras Padjadjaran, Bandung, Muradi, menilai, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto layak jadi kandidat calon wakil Presiden Joko Widodo di Pemilu 2019 mendatang.

Muradi mengatakan, capaian karir Hadi di militer selama ini memenuhi kriteria sebagai pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Capaian  prestasi sebagai jenderal bintang empat, hal itu memungkinkan sekali yang bersangkutan bisa dimajukan," kata Muradi.

Sejumlah figur, ujar Muradi, memang perlu dipertimbangkan oleh Jokowi. Termasuk juga mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) tersebut.

"Semua figur memungkinkan untuk dicalonkan, termasuk Pak Hadi. Selama memenuhi kualifikasi administrasi dan kecakapan," ujarnya.

Untuk diketahui, Hadi Tjahjanto merupakan perwira tinggi TNI AU lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1986. Sebelum menjabat Panglima TNI dan KSAU, Hadi merupakan Irjen Kemhan dan juga pernah menjadi Sekretaris Militer Kepresidenan.

Kedekatan Hadi dengan Jokowi disebut-sebut menjadi salah satu peluang dipilihnya mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU itu sebagai pendamping Jokowi di 2019 mendatang.

Sebelumnya, warganet melakukan jajak pendapat tentang pasangan Wakil Presiden dari unsur TNI. Dalam jajak pendapat yang dilakukan akun @OpiniWarganet Pasangan Jokowi-Hadi meraih suara 50 persen dukungan, menyusul Jokowi-AHY 29 persen, dan Jokowi-Moeldoko 21 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement