REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Panglima TNI, Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto, menuturkan, selain memberikan dampak positif terhadap kehidupan manusia, kemajuan teknologi juga membawa efek negatif. Mulai dari merebaknya penipuan, kejahatan siber, maraknya berita bohong (hoax), hingga ujaran kebencian (hate speech).
Panglima TNI menegaskan, ada sejumlah ancaman yang bisa timbul dari efek negatif kemajuan teknologi tersebut. Ancaman-ancaman tersebut antara lain, ancaman siber, biologi, dan kian besarnya kesenjangan. Ancaman-ancaman itu pun memiliki berbagai alasan tersendiri untuk terus diwaspadai.
''Ancaman siber menjadi perhatian utama, mengingat lebih dari separuh penduduk dunia telah terhubung dengan dunia siber dan tiga perempat waktunya dihabiskan di dunia maya,'' ujar Panglima TNI saat didampingi Kapolri, Jenderal Pol, Tito Karnavian, kala memberikan pengarahan pada 2.200 Prajurit TNI dan Polri di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (26/4).
Panglima TNI menambahkan, meski saat ini, para pengguna internet dan media sosial bisa menggunakan berbagai layanan tersebut secara gratis, tetapi ternyata informasi tentang pengguna tersebut justru digunakan sebagai komoditas pihak-pihak tertentu. ''Saat ini, kita menikmati berbagai layanan di media sosial dengan gratis. Sadarilah, informasi tentang diri kita sesungguhnya sedang menjadi komoditi dan diperdagangkan di media sosial tersebut,'' kata Hadi.
Berbagai dampak negatif dari kemajuan teknologi itu pun bukan tidak mungkin dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, Panglima TNI memerintahkan, seluruh Prajurit TNI dan Polri bisa mengantisipasi dampak negatif kemajuan teknologi tersebut. Terlebih, saat ini, Indonesia tengah bersiap untuk memasuki Pilkada secara serentak di 171 wilayah dan tahapan Pemilu 2019.